PARIWISATA KEPRI AMAN

Bintan Mangrove Destinasi Wisata Alam Sekaligus Menjaga Lingkungan

Bintan Mangrove di Provinsi Kepulauan Riau menjadi bagian dari wisata alam di Kepri.

TribunBatam.id/istimewa
WISATA BINTAN - Pelaku usaha pariwisata mangrove di Bintan, Iwan Winarto menjelaskan terkait wisata di hutan mangrove Desa Pengudang. 

Ada apa yah, kok tiba-tiba tekong memperlambat laju perahu motor.

“Kawan-kawan, kita sengaja pelan. Itu ada dapur arang. Dulu orang-orang lokal membakar arang di dapur arang itu,” ujar guide.

Di sisi sebelah kiri hutan mangrove, ada beberapa bangun yang terbuat dari susunan batu merah.

Baca juga: Program Konservasi Mangrove Harbour Energy Menerima Penghargaan dari Bupati Anambas

Usia bangunan itu sudah cukup tua sehingga bangunan itu tidak utuh lagi.

Bentuk bangunannya menyerupai kubah.

“Dapur arang itu sudah tidak dipakai lagi. Sekarang itu jadi tempat tinggal kawanan ular kobra,” ujar sang guide.

Setelah itu perahu motor kembali melaju semakin cepat.

Selang beberapa menit, persis di alur sungai yang sedikit menikung, kami melihat sebuah rongsokan kapal.

Kami itu terbuat dari besi namun banyak bagian sudah bolong dan berkarat.

“Ini adalah satu kapal yang dahulu dipakai oleh warga lokal untuk menjual arang ke Singapura dan Malaysia,” jelas guide lagi.

Kami semua mengangguk seakan baru paham kok bisa ada kapal sebesar itu terjagak di alur sungai seperti itu.

Perahu motor terus melaju agak cepat dari biasanya.

Sepanjang alur sungai kami hanya melihat hutan mangrove yang tidak dirusakkan oleh tangan manusia.

Tidak lama setelah itu, kami melihat lagi sebuah pelabuhan kayu di sisi sebelah kanan.

Ada juga pelabuhan terapung dari drum bekas.

Ternyata itu merupakan lokasi makan.

Di sana ada tawaran masakan seafood yang disuguhkan oleh warga lokal.

Harganya juga sangat terjangkau.

Kami belum bisa singgah di lokasi ini.

Baca juga: Jaga Kelestarian Mangrove, PT Timah Tbk Kembali Tanam Ratusan Mangrove di Pulau Setunak

Sebab, kami belum sampai ke ujung wisata Bintan Mangrove tersebut.

Perahu kami terus melaju dan baru kembali pelan ketika memasuki hutan mangrove.

Kali ini air sungai menjorok ke dalam hutan mangrove.

Jadi perahu kami menyelinap di antara akar-akar bakau di bawah rimbunan hutan mangrove tersebut.

Tekong terlihat sangat hati-hati.

Sebab, alur sungai itu begitu sempit, lalu air yang menjorok itu pun agak dangkal.

Kalau tekong salah ambil kemudi maka perahu kami bisa kandas di lumpur dan tidak bisa kembali lagi.

Mata kami mengendap-endap di bawah rimbunan hutan mangrove itu.

Apa sih sebenarnya hal unik yang mau ditunjukkan oleh guide dan tekong ini kepada kami sehingga harus membawa kami ke medan yang agak sulit ini.

“Itu kawan-kawan ada ular bakau. Itu ada di atas dahan pohon,” ucap sang guide seraya menunjuk ke satu dahan bakau.

Mata kami pun langsung tertuju kea rah dahan.

Ternyata benar, ada seekor ular bermotif belang-belang sedang memintalkan tubuhnya di sebuah dahan.

Hewan melata itu sedang diam saja di dahan itu.

Perahu kami berhenti agak lama di ujung air sungai yang menjorok ke dalam hutan mangrove itu.

Mata kami terus mengendap seakan mencari tahu barangkali ada hewan unik lain yang menghuni hutan tersebut.

“Kawan-kawan biasanya ada banyak ular di sini. Ada macam-macam jenisnya. Biasanya siang mereka berada di atas pohon. Malam baru mereka turun ke air,” terang guide.

Kami kemudian kembali setelah sekira 10 menit berada di bawah rimbunan hutan mangrove itu.

Namun, perahu motor ini tidak bisa berbelok.

Tekong sudah tahu medannya.

Dia lalu memundurkan perahunya sekitar 50 meter hingga sampai di alur sungai.

Kami kemudian kembali ke pelabuhan kayu di mana ada aneka kuliner sudah ditawarkan oleh warga lokal.

Kami menikmati seafood ala kampung sambil ditemani air kelapa muda sebelum kembali ke penginapan.

Plt Kadispar Kepri, Raja Heri Mohkrizal mengatakan, mangrove yang tersebar pada sejumlah daerah di Provinsi Kepri jadi daya tarik tersendiri.

Termasuk yang ada di Kabupaten Bintan.

Selain lingkungan terjaga, wisata mangrove menurutnya memiliki fungsi edukasi, khususnya kepada generasi muda.

"Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan sektor pariwisata Kepri," ucapnya.(TRIBUNBATAM.id/Thomlimah Limahekin)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved