Mangrove di Batam dan Kepri Sorotan Kapolri, Polda Tangkap 14 Penambang Liar

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kondisi mangrove di Batam dan Kepri rupanya menjadi sorotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Direktur Reserse Kriminal Khusus atau Direskrimsus Polda Kepri, Kombes Pol Nasriadi mengungkapkan, atensi Kapolri terkait kondisi mangrove di Batam, Kepulauan Riau sejalan dengan Presiden Jokowi.

Tepatnya program Presiden Jokowi dalam pelestarian hutan mangrove.

Data Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Batam mencatat, terdapat 103 ribu Hektare hutan mangrove di kawasan Galang yang menjadi penyanggah alam Batam.

Namun kini, dari jumlah itu 20 sampai 30 persen kritis karna ulah manusia, termasuk aktivitas kegiatan dapur arang yang ada di sana.

Baca juga: Bintan Mangrove Destinasi Wisata Alam Sekaligus Menjaga Lingkungan

Sampai Komisi IV DPR RI bersama instansi terkait menyegel aktivitas dapur arang skala besar yang berlokasi dekat Jembatan V Barelang itu.

“Ini perintah bapak Kapolri untuk mencari pengrusak hutan Mangrove di kepri,” ujarnya.

Dalam Jumat Kamtibmas di Galang pada jumat (17/2/2023), pihaknya sudah menangkap 14 pelaku penambang kayu yang beroperasi di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga.

Penangkapan belasan pelaku ini dilakukan belum satu bulan ia menjabat di Polda Kepri.

Nasriadi menegaskan tak akan segan-segan menindak setiap pelaku pengrusak Mangrove di Kepri.

Maka untuk itu, kata Nasriadi mengajak masyarakat untuk mari bersama-sama menjaga mangrove, karna mangrove merupakan ekosistem alam.

“Kami bersykur Kepri ini tidak berada dalam patahan bumi. Mangrove merupakan ekosistem alam. Pesan kami tolong jaga mangrove supaya tetap terjaga dengan alam. Apabila ada masyarakat yang mengetahui tolong laporkan kepada kami,” tuturnya.(TRIBUNBATAM.id/bereslumbantobing)