Nelayan Desa Berakit Resah Tangkapan Berkurang Karena Aktivitas Kapal Besar

Nelayan Desa Berakit Bintan keluhkan tidak bisa mendapatkan ikan akibat aktivitas kapal besar dari nelayan pendatang

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Seorang nelayan Desa Berakit Bintan mengeluhkan nelayan pendatang yang menangkap ikan dengan menggunakan kapal-kapal besar di wilayah Berakit ke pihak Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban, Kamis (23/2/2023) 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Nelayan Desa Berakit, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan mengeluhkan nelayan pendatang yang menangkap ikan dengan menggunakan kapal-kapal besar di wilayah Berakit.

Akibatnya, para nelayan Desa Berakit yang rata-rata nelayan kecil tidak bisa mendapatkan ikan jika dimasuki kapal besar.

Hal itu diutarakan perwakilan nelayan ketika pihak Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Uban membagikan life jacket di Kampung Panglong, Desa Berakit, Kamis (23/2/2023) kemarin.

"Jadi kami di sini nelayan itu kebanyakan hanya nelayan kecil yang mempunyai kapal berkekuatan 2 GT. Hanya bisa melaut jarak 10 mil saja," ucap Ketua Persatuan Nelayan Berakit, Abdul Wahab.

Menurutnya, nelayan pendatang itu diduga datang dari arah Kijang, Kawal, dan Balai dengan menggunakan kapal besar dan menangkap ikan di wilayah mereka.

Dengan masuknya nelayan luar ini, membuat para nelayan Desa Berakit sampai melewati perbatasan antara Indonesia dan Malaysia untuk mencari ikan.

Baca juga: Sempat Ditahan Polisi Malaysia, Tiga Nelayan Bintan Dijemput Ditpolairud Polda Kepri

"Maka dari itu, kami meminta pemerintah daerah secepat mungkin memperhatikan masalah ini. Karena pada saat musim angin utara nelayan tidak bisa melaut ke tengah," ungkapnya.

Ia pun berharap para nelayan bisa diberikan nomor telepon petugas KPLP, agar bisa menghubungi dan melaporkan langsung apabila ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di tengah laut.

Menangapi keluhan nelayan Desa Berakit, Kepala PPLP Kelas II Tanjung Uban, Mulyadi menuturkan bahwa dirinya cukup prihatin terhadap apa yang dirasakan masyarakat.

"Kita juga akan memaksimalkan pengawasan," terangnya.

Terkait keluhan nelayan, Pemerintah Kabupaten Bintan sudah membentuk Forum Koordinasi Pengawasan dan Pengamanan Perikanan Wilayah Kabupaten Bintan.

"Pembentukan Forum ini bertujuan untuk menanggapi keluhan nelayan Bintan. Semoga dengan adanya forum ini, keluhan nelayanan bisa cepat ditanggapi ," ungkapnya.

Mulyadi menambahkan, terkait masalah zona tangkap juga ada aturan dari Dinas Perikanan Bintan. Salah satunya terkait leading sektor untuk menangkap ikan.

Baca juga: Kisah Sunardi Nelayan Bintan yang Hanyut 7 Hari di Laut, Bertahan Hidup dengan Sisa Bekal

"Dinas Perikanan yang memberikan izin untuk penangkapan dan juga melakukan pengawasan," tutupnya.

Diketahui, Pemkab Bintan telah membentuk Forum Koordinasi Pengawasan dan Pengamanan Perikanan Wilayah Kabupaten Bintan.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved