Data BPS Nilai Ekspor Batam Turun pada Januari 2023, Nilai Impor Malah Naik

Data BPS Batam, nilai ekspor di Batam pada Januari 2023 turun 5,62 persen, sedangkan nilai impor naik 8,3 persen

Editor: Dewi Haryati
FREEPIK via Tribun Timur
ilustrasi ekspor. BPS mencatat nilai ekspor Batam dan nilai impor Batam pada Januari 2023 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kegiatan ekspor Kota Batam secara bulanan turun 5,62 persen atau senilai USD 72,41 juta pada bulan Januari 2023.

Di bulan Januari itu, kinerja ekspor sektor minyak dan gas (migas) turun sebesar 19,01 persen, sedangkan sektor non migas turun 4,44 persen.

Namun jika dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2022, ekspor Batam justru mengalami kenaikan 15,43 persen atau senilai USD 162,63 juta.

Lebih lanjut dibanding dengan tahun lalu, ekspor sektor non migas naik sebesar 19,12 persen.

Adapun penyumbang komoditas ekspor non migas yang paling besar selama Januari 2023 datang dari golongan barang mesin/peralatan listrik (61,15 persen).

"Ekspor kumulatif non migas Kota Batam selama Januari 2023 menyumbang 92,61 persen dari total ekspor non migas Kepulauan Riau (Kepri) senilai USD 1.222,34 juta," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Aguskadaryanto, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Selama 2022, Nilai Ekspor di Batam Turun Sementara Angka Impor Naik

Sementara itu, komoditas ekspor ikan dan udang mengalami penurunan sebesar 9 persen jika dibandingkan awal tahun 2022 lalu.

Sumbangannya hanya mencapai 0,20 persen terhadap total ekspor non migas Batam selama Januari 2023.

Di sisi lain, nilai impor justru mengalami kenaikan sebesar 8,30 persen, atau total mencapai USD 1.315,84 juta di bulan Januari 2023.

Hal ini disebabkan kenaikan impor non migas sebesar 9,34 persen, dengan komoditi terbesar yaitu hasil industri manufaktur.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai kumulatif impor juga mengalami peningkatan sebesar 29,49 persen. Kenaikan impor Januari 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu disebabkan naiknya impor kumulatif hasil industri senilai USD 111,63 juta (9,54%).

"Sama seperti biasanya, negara tujuan ekspor terbesar adalah Singapura, sedangkan impor terbesar dari negara Tiongkok," tambah Agus. 

(*/TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved