Free The Sea di Batam Sulap Sampah Botol Plastik Jadi Bahan Baku Mesin Kopi

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan hadiri peluncuran PT Free The Sea, perusahaan daur ulang sampah plastik jadi mesin kopi di Batam

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Hening Sekar Utami
Seorang pekerja pabrik PT Free The Sea di Batam menunjukkan hasil pengolahan sampah botol plastik menjadi komponen mesin kopi, Kamis (9/3/2023) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - PT W.I.K yang menjalankan kegiatan operasional di Kawasan Industri Panbil, Mukakuning, Batam, resmi meluncurkan anak perusahaannya yang baru, yakni PT Free The Sea, pada Kamis (9/3/2023).

Peluncuran (grand launching) perusahaan Free The Sea di Batam ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.

Sekadar informasi, PT Free The Sea merupakan perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik yang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan mesin kopi.

Menurut Menko Luhut, kegiatan PT W.I.K dalam bentuk anak perusahaannya merupakan investasi yang sangat baik dan bermanfaat bagi kelestarian lingkungan ke depannya.

"Upaya PT W.I.K dalam mengumpulkan sampah plastik dan mengolahnya, ini harus diapresiasi. Karena keberadaan mikroplastik sangat berbahaya jika mencemari lingkungan," ujar Luhut.

Baca juga: Aksi Warga Karimun Sulap Sampah Plastik Jadi BBM Alternatif Dapat Dukungan Bupati

Ia menjelaskan, mikroplastik adalah partikel plastik atau fiber yang berukuran sangat kecil.

Keberadaan mikroplastik ini sangat berbahaya jika mencemari laut, karena berpotensi dikonsumsi oleh ikan-ikan dan makhluk laut lainnya.

Apabila masyarakat kemudian menyantap ikan-ikan yang mengandung mikroplastik tersebut, maka dampaknya sangat fatal bagi kesehatan.

Contohnya dapat mengakibatkan kecacatan pada bayi jika dikonsumsi ibu hamil.

Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah plastik sembarangan. Selalu buang sampah plastik pada tempatnya, agar dapat dilacak dan dikumpulkan untuk diolah menjadi bahan baku upcycling yang berdaya guna, contohnya mesin kopi.

"Jangan hanya melihat nilai investasinya. Investasi senilai USD 60 juta itu sudah cukup besar. Tapi lihat juga dari teknologi yang digunakan serta manfaatnya yang besar," tambah Luhut.

Tujuan Perusahaan

Sementara itu, produk mesin kopi berbahan baku sampah plastik dari Free The Sea ini diyakini dapat mendukung kelestarian lingkungan di Batam dilihat dari proses pembuatannya.

"Free The Sea ini memiliki tujuan mengumpulkan sampah plastik agar tidak mengalir dan mencemari laut. Sebab laut itu adalah aset penting, terutama di Batam," ujar Head of Free The Sea, Bahri Beyhan.

Untuk membuat produk-produk mesin kopinya, kini PT W.I.K bisa mengandalkan bahan baku upcycling yang dihasilkan Free The Sea dari sampah botol plastik, sehingga lebih ramah lingkungan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved