MATA LOKAL CORNER
Pemilu 2024, Gubernur Kepri Pertama Ismeth Abdullah Mantap Maju DPD RI
Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah mantap maju sebagai DPD RI dapil Kepri pada Pemilu 2024. Berikut petikan wawancara eksklusifnya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Nama Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah sudah tak asing lagi bagi warga Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Menjelang Pemilu 2024, nama Gubernur Kepri pertama Ismeth Abdullah kembali diperbincangkan setelah niatnya mantap maju DPD RI Dapil Kepri.
Selain menjadi Gubernur Kepri pertama, Ismeth Abdullah juga pernah menjabat Kepala Otorita Batam yang kini dikenal dengan Badan Pengusahaan atau BP Batam.
Memimpin Provinsi Kepri sejak 2005 hingga 2010, banyak yang sudah ia lakukan untuk kemajuan Provinsi Kepri.
Salah satunya dalam sisi pembangunan di Batam.
Bagaimana persiapannya dalam menyambut Pemilu 2024.
Berikut petikan wawancara eksklusifnya lewat podcast TribunBatam.id.
Tribun Batam (TB): Selamat sore pak Bagaimana kabar ?
Ismeth Abdullah (IA): Baik dan salam sejahtera bagi seluruh masyarakat kepri dan juga pemirsa Tribun Batam.
TB: Setelah selesai menjabat sebagai Gubernur Kepri, apa kegiatan sekarang, pak?
IA: Alhamdulilah kegiatan sampai saat ini menikmati masa pensiun dan sambil membantu para investor yang ingin berinvestasi di Kepri.
TB: Bapak kan awalnya dipercaya sebagai kepala Otorita Batam, dan menjadi Pj Gubernur 2004, persiapan Provinsi kepri, dan priode pertama tahun 2005 Bapak terpilih menjadi Gubernur didampingi Almarhum Bapak Sani. Bisa cerita pengalamannya tidak?
IA: Baik, sebenarnya saya juga tidak tahu, apa alasan Almarhum BJ Habibie memilih saya sebagai Kepala Otorita Batam, padahal saya juga belum pernah ke Batam.
Makanya saat itu saya minta kepada Almarhum, kasih waktu selama tiga hari untuk datang ke Batam.
Survei lah sambil keliling-keliling.
Jadi setelah tiga hari dari Batam, baru dapat konsep, ya jalanin saja.
Kalau tugas itu tidak perlu dipikir jalanin saja, membantu masyarakat dan pada tahun 2005 ya terpilih jadi gubernur dan begitulah seterusnya.
Tugas itu jalanin saja membantu masyarakat.
TB: Nah saat itu kan Kepri Provinsi baru yakni provinsi ke-32 di Indonesia.
Apa yang menarik buat Bapak sampai mencalonkan diri sebagai Gubernur Kepri pertama.
IA: Jadi awalnya permintaan datang dari masyarakat dan kita berbincang dengan tokoh-tokoh masyarakat di Kepri.
Selanjutnya saya juga sampaikan hal itu kepada Bapak Presiden yang menjabat saat itu, yakni Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Karena memimpin di Kepri itu jujur sangat berat, dibanding dengan daerah yang dominan darat.
Sementara wilayah Kepri dominan laut.
Beliau saat itu mengatakan ya jalani saja.
Bagaimana caranya agar masyarakat pulau bisa merasakan manfaat pendapatan, anggaran, kesehatan, sekolah dan lain-lain.
Jadi saat itu, sebagai kepala daerah dibolehkan untuk menggunakan fasilitas otorita Batam.
Mulai dari kendaraan dan perkantoran, karena anggaran Pemprov Kepri itu sangat kecil dibanding sekarang.
Bahkan mencari pegawai Provinsi dulu sangat susah, tidak ada yang mau jadi pegawai.
Mungkin pikiran mereka saat itu Provinsi Kepri ini tidak akan bertahan.
Saat itu karena susahnya cari pegawai, gajinya saya naikkan.
Akhirnya mulai banyak yang ikut seleksi, tetapi sebagai kepala daerah setiap pukul 09.00 WIB, periksa pegawai, apakah sudah ada di kantor.
Terkadang harus dipanggil dari kedai-kedai Kopi.
Tetapi saat ini Kepri sudah sangat maju.
Bahkan pertumbuhan ekonominya juga sangat tinggi.
Provinsi Kepri sekarang juga sudah terpandang, sekolah sudah maju, bahkan universitas sudah banyak.
Dulu warga Kepri, anaknya hanya seklah sampai SMP.
Setelah itu anaknya dikirim keluar daerah, mulai dari Jawa dan Sumatera, ke daerah-daerah yang pendidikannya majulah.
Tetapi sekarang kita lihat untuk pendidikan di kepri sudah sangat maju, bahkan di Universitas Umrah, mahasiswanya banyak dari luar Kepri.
Saat ini jika kita lihat untuk Batam, Karimun, Tanjungpinang dan Bintan, sudah sangat maju, baik dari pendidikan dan kesehatan.
Namun di samping itu masih ada daerah yang masih belum bisa mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang baim, seperti Natuna, Anambas dan Lingga.
Jadi melihat hal tersebut saya terpanggil untuk maju di kanca politik, menjadi Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Hal ini tentu biar bisa membantu Kepri dalam membangun daerah yang masih tertinggal.
Melihat daerah yang masih belum terbangun, membuat saya disisa hidup saya mengabdikin diri untuk pembangunan Provinsi Kepri.
Melalui DPD ini kita bisa berbincang langsung dengan presiden, dan juga menteri, dan saat saya banyak pengalaman melalui jalur politik.
TB: Jadi maju sebagai DPD RI dapil Kepri atas dorongan keluarga, atau diri sendiri?
Lalu respons keluarga bagaimana?
IA: Kalau dorongan dari diri sendiri, dan tidak ada dari orang lain. Kalau keluarga kaget, tapi mereka mendukung.
TB: Saat pencalonan disampaikan sama istri bagaimana respons dari istri?
IA: Ya kalau istri senyum-senyum ajalah.
Kalau anak-anak, ya mereka sudah sibuk mengurus anaknya, yakni cucu saya.
Sekarang ini sebagai mantan kepala daerah, saya melihat masih ada yang harus di bangun di Kepri.
Jadi bagaimana kita menyampaikan ke pusat, jalan satu-satunya kita harus menjabat.
Sekarang kami lihat untuk wilayah Natuna dan Anambas, kalau ada warga yang sakit harus di rujuk ke Kalimantan.
Itu jarak tempuhnya 20 jam, jadi kasihan.
Sementara Rencana undang-undang percepatan pembangunan di daerah perbatasan sudah dibuat oleh DPD yang lama.
Namun sampai saat ini belum di bahas.
Ini yang membuat saya sangat bersemangat untuk maju ke DPD, karena kalau kita tidak di dalam, suara kita tidak didengar.
Kemarin ada tanah longsor di Serasan Natuna, jarak tempuhnya sangat jauh.
Pemprov Kepri tidak bisa datang cepat karena jarak tempuhnya sangat jauh.
Sementara jika undang-undang perbatasan itu disahkan, anggaran akan semakin besar dan pembangunan lebih cepat.
TB: Bapak sudah lama vakum, tetapi nama bapak masih tetap diingat masyarakat.
Pendekatan apa yang Bapak buat selama ini?
IA: Kalau pendekatan khusus tidak ada, kita jalani saja.
Saat menjabat kita temui masyarakat aat ada pesta kawin, safari Ramadan dan acara lainnya.
TB: KPU Kepri sudah melaksanakan verifikasi faktual kelengkapan admistrasi calon DPD dan bapak lolos admistrasi bagaimana perasaan Bapak?
IA: Ya kami berterima kasih. Kalau perasaan biasa saja, ya dijalani saja.
TB: Seberapa besar harapan bapak bisa lolos jadi Anggota DPD RI di pada Pemilu 2024 ini?
IA: Berusaha sajalah, kita jalani, dinikmati. Umur sudah seperti ini kita tidak banyak keinginan hanya ingi membantu masyarakat disisa umur yang ada saat ini.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang)
| Jurus Pamungkas di Debat Pilkada Batam 2024 Dibahas di Mata Lokal Corner |
|
|---|
| Efek Debat Pilkada Kepri 2024, Polemik Rempang Eco City Jadi Isu Krusial |
|
|---|
| Setelah Debat Pilkada Kepri 2024, Masihkan Dua Paslon Baper? |
|
|---|
| Akademisi UIB Suyono Saputro Sebut Pembangunan Kepri sudah On The Track |
|
|---|
| Wan El Kenz Sebut Rudi Bakal Benahi Fasilitas Kesehatan hingga Pendidikan di Kepri |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.