PENGGEREBEKAN KAMPUNG ACEH DI BATAM
Nasib Warga Setelah Penggerebekan Kampung Aceh di Batam, Enfida Bingung Berjualan
Sebelum penggerebekan di Bata, Enfida mengandalkan para penjudi yang lapar dan membeli nasi kuning yang ia titipkan di lapak judi.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Septyan Mulia Rohman
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Penggerebekan Kampung Aceh di Batam masih jelas dalam ingatan Enfida.
Wanita berhijab itu masih hapal rentetan saat penggebekan Kampung Aceh di Batam oleh tim gabungan pada Selasa (21/3/2023).
Sebab setelah penggerebakan Kampung Aceh di Batam itu, usahanya berjualan nasi kuning terkena imbasnya.
Sebelum razia Kampung Aceh di Batam, Enfida bisa menjual sedikitnya 70 hingga 100 nasi bungkus dalam sehari.
Nasi bungkus yang ia buat, biasa ia titipkan dekat mesin judi yang biasa dipakai pemain.
Pemain judi yang lapar, biasa membeli nasi kuning yang ia titipkan di sana.
Baca juga: Kapolda Kepri Datangi Kampung Aceh Batam, Jalanan Sempat Macet hingga Bukit Daeng
Tapi kini situasinya berubah setelah penggerebekan Kampung Aceh di Batam itu.
“Itu abang lihat, yang masuk abng becak tukang botot itu lah. Habis sudah nanti barang-barang kami diangkut, ember, seng apa yang bisa diangkut sama dia diangkut semua itu,” ujar Enfida kesal sembari mengarahkan pandangannya ke tukang botot yang memasuki gang-gang rumah warga kepada TribunBatam.id, Jumat (24/3/2023) sore.
Enfida menyebutkan perkampungan yang sudah lama ia huni tak seperti biasanya sepi.
Kalau sebelum penggerebekan Kampung Aceh di Batam, menurutnya tak sembarang orang datang ke sini.
Sebab ada portal penjagaan di depan sana.
Kampung Aceh mendadak Sepi, Enfida mengaku kehilangan mata pencaharian yang selama ini ia lakoni.
“Ada sedih dan senangnya juga kampung Aceh digrebek. Kalau senang tak ada lagi orang pakai narkoba, sedihnya kami tak dapat duit lagi. Lah, kan kami setiap hari jualan nasi kalau tak ada yang beli kami cari duit kemana,” ungkap Enfida kesal.
Baca juga: 43 Pria Diduga Pelaku Kejahatan Diangkut saat Penggerebekan Kampung Aceh Batam
Enfida mengaku sudah tinggal di Kampung Aceh Batam sejak tahun 2004.
Selama tinggal di Kampung Aceh Batam, ia menggantungkan hidup atas usaha jual makan.
Polresta Barelang Jaga Ketat Kampung Aceh di Batam Setelah Penggerebekan |
![]() |
---|
Penggerebekan Kampung Aceh di Batam, Kapolda Kepri Ungkap Kendala Saat Penertiban |
![]() |
---|
Penggerebekan Kampung Aceh di Batam, Kapolresta Barelang Ungkap Hasilnya |
![]() |
---|
Anak-anak di Kampung Aceh Tak Sekolah, Lebih Paham Alat Hisap Bong Dibanding Matematika |
![]() |
---|
RAZIA Kampung Aceh di Batam Sempat Mencekam, Kapolres dan Dandim Susuri Gang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.