TADARUS RAMADAN
Ceramah Ramadan, Utang Piutang Dalam Perspektif Islam
Ceramah Ramadan tentang Utang Piutang Dalam Perspektif Islam oleh Ketua II MUI Kota Batam Yulvis Wandi
6. Tagihlah Utang dengan Cara yang Baik
Seorang Muslim yang memberi utang harus bersikap baik saat menagihnya. Berusaha bersikap sopan dan lapang dada ketika menagih hutang, menghindari kata-kata kasar, karena Rasulullah SAW pernah bersabda: “Allah merahmati orang yang mudah ketika menjual, membeli dan meminta haknya.”(HR. Muslim).
Jika kita melihat orang yang berutang itu belum bisa atau belum mampu melunasi utangnya hendaknya kita beri kemudahan dan keringanan. Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang memudahkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, maka Allah melapangkan dari satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah utang), maka Allah mudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan di akhirat”. (HR. Muslim)
7. Memberi Tenggang Jika kesulitan Bayar Utang
Seorang muslim wajib memberi tempo kepada orang yang belum mampu untuk membayar utang sampai dengan dia memperoleh kelapangan. Bahkan jika orang berutang tidak mungkin untuk membayar karena keadaan keuangan, maka yang terbaik adalah membebaskan utangnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah 280: “Dan jika (orang yang berutang) itu kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baikbagimu jika kamu mengetahui.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.