OTT Bupati Meranti, KPK Duga Muhammad Adil Terima Suap Pengadaan Jasa Umroh

OTT Bupati Meranti mengungkap fakta baru. Wakil Ketua KPK menyebut dugaan kasus yang menyeret Muhammad Adil.

|
Tribunnews.com/Jeprima
OTT BUPATI MERANTI -Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkap kasus yang menjerat Bupati Meranti hingga terkena Operasi Tangkap Tangan alias OTT, Kamis (6/4/2023) malam. Foto Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Firli Bahuri saat memberikan kata sambutan disaksikan oleh para wakil KPK Alexander Marwata, Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, dan Lili Pintauli Siregar pada acara Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/19/2019). 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Operasi Tangkap Tangan atau OTT Bupati Meranti Muhammad Adil oleh KPK perlahan mulai menemui titik terang.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menyebut, OTT Bupati Meranti itu terkait dugaan penerimaan suap pengadaan jasa umroh.

OTT Bupati Meranti Muhammad Adil terjadi pada Kamis (6/4/2023) malam.

Puluhan pejabat strategis di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti juga ditangkap.

“Suap pengadaan jasa umroh,” ungkap Nurul Ghufron saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Tidak hanya dugaan suap pengadaan jasa umroh, KPK juga menduga Bupati Meranti Muhammad Adil diduga terlibat korupsi pemotongan Uang Pengganti dan Ganti Uang Persediaan (UP dan GUP).

Merujuk situs resmi Kementerian Keuangan (kemenkeu), UP merupakan uang muka kerja dalam jumlah tertentu.

Dana tersebut dikucurkan kepada melalui Bendahara Pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari satuan kerja atau biaya pengeluaran yang sifat dan tujuannya tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaran langsung.

Sementara, GUP dilakukan untuk mengisi kembali uang persediaan di Bendahara Pengeluaran.

“Pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang persediaan (UP dan GUP) dipotong 5-10 persen,” ujar Ghufron.

Menurutnya, sejauh ini dua dugaan tindak pidana korupsi itulah yang ditemukan KPK.

Lembaga antirasuah akan mengembangkan perkara ini lebih lanjut.

“Itu yang ter-capture awal selanjutnya kami kembangkan,” tuturnya.

KPK sebelumnya membenarkan telah menangkap tangan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, sampai saat ini KPK masih terus mengumpulkan informasi dari berbagai pihak.

Menurutnya, puluhan pejabat strategis di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Bangkalan juga diangkut tim KPK.

“Sejauh ini puluhan orang pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti yang ditangkap KPK,” ujar Ali.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Syakirun Ni'am)

Sumber: Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved