Pasutri Asal Lampung Gadaikan Mobilnya Gegara Tergiur Janji Dukun Pengganda Uang
Suheri dan Riani, pasutri asal Desa Kalirejo, Pesawaran, Lampung diduga ikut jadi korban Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara
LAMPUNG, TRIBUNBATAM.id - Dari total 12 korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, hingga saat ini baru empat jenazah yang berhasil diidentifikasi polisi.
Sedangkan delapan jenazah lainnya belum.
Dari delapan jenazah itu, diduga ada pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Kalirejo, Pesawaran, Lampung yang ikut menjadi korban Tohari alias Mbah Slamet.
Mereka adalah Suheri dan Riani, sahabat dari korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, warga Desa Tanjung Rejo, Pesawaran yang jenazahnya sudah berhasil diidentifikasi polisi.
Suheri dan Riani disebut-sebut ikut korban Irsad dan istrinya menemui Mbah Slamet di Banjarnegara.
Sebelum itu, pasutri tersebut diketahui sempat menggadaikan mobil mereka.
Lalu uang hasil menggadaikan mobil itu dibawa ke padepokan dukun Slamet di Banjarnegara, Jawa Tengah untuk digandakan sekira tahun 2021 lalu.
Suheri sempat berkomunikasi dengan keluarganya saat berada di Banjarnegara. Namun setelah itu, tak ada lagi kabarnya.
Baca juga: Dari 12 Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Baru Empat Teridentifikasi
Keterangan itu diperoleh dari keluarga korban saat aparat kepolisian setempat menelusuri kronologi dengan kasus pembunuhan berantai oleh dukun palsu tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, Suheri dan istrinya diduga menjadi korban pembunuhan oleh dukun Slamet setelah keluarga mengkonfirmasi keduanya pergi ke kediaman dukun itu bersama korban Irsad.
"Kedua pasutri korban ini sempat pergi bersama-sama ke Banjarnegara, lokasi rumah dukun Slamet," kata Pandra melalui telepon, Jumat (7/4/2023).
Para korban diketahui telah tiga kali pergi-pulang Banjarnegara - Lampung untuk menggandakan uang yakni pada April, Juni, dan September 2021 lalu.
Dari keterangan keluarga, diketahui pula korban Suheri sempat menggadaikan mobilnya sebelum kepergian ketiga ke Banjarnegara.
"Pada sekitar 25 Juli 2021, korban Suheri menggadaikan satu unit R4 (mobil) untuk bertemu dengan dukun Slamet. Tujuannya untuk digandakan uangnya," kata Pandra.
Kemudian Suheri dan Riani berangkat dengan mengendarai Xenia warna silver dan membawa uang sebesar Rp 15 juta.
Dukun Pengganda Uang
Dukun Pengganda Uang Tersangka Pembunuhan
Pembunuhan Berantai di Banjarnegara
Banjarnegara
Lampung
| Menkeu Purbaya Naikkan TKD 2026, Kota Bandar Lampung Tetap Berpotensi Anjlok Rp 242 Miliar |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Naikkan TKD 2026, Lampung Timur Tetap Berpotensi Anjlok Rp 252 Miliar |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Naikkan TKD 2026, Lampung Utara Tetap Berpotensi Anjlok Rp 191 Miliar |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Naikkan TKD 2026, Lampung Tengah Tetap Berpotensi Anjlok Rp 322 Miliar |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Naikkan TKD 2026, Lampung Selatan Tetap Berpotensi Anjlok Rp 244 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/05042023dukun-pengganda-uang-di-Banjarnegara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.