TADARUS RAMADAN
Ramadan BulanTarbiyah, Belajar dari Seekor Lebah
Ceramah Ramadan tentang Ramadan BulanTarbiyah; Belajar dari Seekor Lebah disampaikan oleh Bayu Muhsinin MPdI dari MUI Batam
Ramadan BulanTarbiyah; Belajar dari Seekor Lebah
Bayu Muhsinin MPdI
Lebah merupakan salah satu makhluk yang dimuliakan oleh Allah Ta’ala. Bahkan salah satu surat di dalam Alquran bernama Surat An-Nahl yang berarti lebah. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin lebah (lebah madu) merupakan sesuatu yang tidak signifikan di pandangan kita, kita cenderung mengabaikannya. Namun sebagai seorang muslim, kita diminta untuk memiliki cara berpikir yang berbeda. Salah satunya adalah dengan belajar, refleksi, dan mengambil hikmah dari hal-hal di sekitar kita, termasuk mengambil pelajaran dari lebah.
Dalam Alquran Surat An-Nahl ayat 68-69 Allah SWT berfirman: ““Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, ‘Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalanTuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.”
Jika kita coba amati lebah, ada beberapa sifat mulia dari lebah yang dapat kita teladani. Berikut ini beberapa petunjuk yang diberikan oleh makhluk kecil tersebut:
1. Hanya memakan yang baik saja
Lebah tidak akan mengambil makanan dari bunga yang masih muda (belum mekar), tidak pula dari bunga yang di sana sudah ada lebah lainnya. Lebah selalu memilih untuk hanya mengambil makanan dari bunga yang segar, bersih, dan baik. Kita sebagai manusia, di saat ingin mencari pekerjaan, memulai suatu usaha (baik bisnis maupun yang lainnya), ataupun memilih makanan yang akan kita makan, carilah dari hal yang baik-baik saja. Carilah yang terbaik.
2. Pengejar prestasi yang tinggi (high achiever)
Hal ini merupakan bagian sikap seorang mukmin. Mereka tidak akan berhenti dengan sesuatu yang biasa-biasa saja. Seorang mukmin haruslah selalu berusaha untuk mencapai hal yang terbaik.
3. Tidak mengambil sesuatu dari bunga tanpa memberikan manfaat
Bahkan, manfaat yang diberikan jauh lebih besar dari sesuatu yang diambil oleh lebah. Lebah mengambil serbuk sari dari bunga dan menaruhnya pada bunga yang lainnya agar bunga berkembang biak. Alangkah lebih baik jika mencontoh perilaku lebah. Berikanlah sesuatu yang membuat kehidupan orang lain menjadi lebih baik, dan jangan ambil sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian bagi mereka. Jangan terlalu menuntut dari orang lain, tapi lebih fokus, bagaimana kita bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi mereka.
4. Tidak merebut bunga dari lebah yang lain
Dia akan mencari bunga yang memang belum diambil oleh lebah lain. Sebagai manusia, kadang sering kali kita salah dalam berkompetisi, kita merebut hal-hal yang sebelumnya telah diusahakan oleh orang lain. Misal, kita melihat tetangga membuka bisnis baru, lalu kita membuka bisnis yang sama dan berusaha mengambil pelanggan tetangga tersebut. Atau kita berusaha menghalang-halangi orang lain, mempersulit urusannya karena kita khawatir suatu saat mereka akan mengancam posisi kita. Tentu saja hal ini bukanlah karakter dari seorang yang beriman. Ketika kita memberikan manfaat kepada orang lain, itu bukanlah kompetisi.
5. Tidak menuntut terlalu banyak
Saat lebah hinggap pada bunga yang kekuatannya lebih rapuh, dia tidak akan hinggap sepenuhnya sampai membuat bunga itu patah atau rusak. Lebah akan mengepakkan sayapnya dan mengelilingi bunga tersebut. Sebagai manusia, kita harus instrospeksi, apakah terlalu banyak menuntut dari orang lain, misal ke anak atau ke rekan-rekan kita. Karena bisa saja, apa yang kita lakukan tersebut bisa membuat orang lain merasa tertekan/tersakiti.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.