DISKOMINFO KEPRI
Gubernur Kepri Ansar Ahmad Ulang Tahun Hari Ini Rayakan Bareng Keluarga
Perayaan ulang tahun Gubernur Kepri Ansar Ahmad digelar secara sederhana di rumah putrinya di Pekanbaru bersama keluarga.
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepri Ansar Ahmad ulang tahun hari ini, Senin (10/4/2023).
Tepat pada hari ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad telah berusia 59 tahun.
Perayaan ulang tahun Gubernur Kepri ini pun digelar secara sederhana di rumah putrinya yang berlokasi di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Dua kue berwana kuning dan cokelat pun tampak dihadapkan untuk perayaaan bertambahnya umur.
Terlihat dari foto yang diterima Tribunbatam.id, tampak sang istri Dewi Kumalasari, anak laki-lakinya yang menjabat saat ini sebagai Bupati Bintan, Roby Kurniawan beserta istri juga tampak hadir bersama.
Kelengkapan kebahagian itu juga ditambah dengan cucu Ansar Ahmad dan Dewi Kumalasari.
"Keluarga mensyukuri milad pak Gubernur Kepri dengan sederhana saja di kediaman anak perempuannya di Pekanbaru," sebut Kepala Dinas Kominfo Kepri, Hasan, Senin (10/4/2023).
PROFIL Ansar Ahmad
Tanggal 10 April 1964 adalah hari kelahiran Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), H. Ansar Ahmad, S.E, M.M.
Pria yang lahir di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri hari ini pada 10 April 2022 ini telah berusia 58 tahun.
Putra kebanggaan daerah ini mendapat amanah menjadi Gubernur sebagai pemenang Pilkada Kepri.
Ia yang berpasangan dengan Marlin Agustina dilantik Presiden Joko Widodo pada 25 Febuari 2021.
Sebelum mencalonkan diri di Pilkada Kepri 2020, Ansar adalah anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi Partai Golkar.
Ia juga pernah menjabat sebagai Bupati Bintan selama 2 periode, yakni 2005-2010 dan 2010-2015.
Sejak tahun 2005 itu, Ansar Ahmad juga dipercayai sebagai Ketua DPD Golkar selama 15 tahun hingga 2015.
Selain capaian-capaian tersebut, berikut perjalanan karier Ansar Ahmad yang berhasil dihimpun TribunBatam.id.
BERASAL dari Keluarga Kurang Mampu
Dia berasal dari keluarga kurang mampu dan sejak kecil harus hidup bersama seorang ibu dengan lima orang anak.
Ayah Ansar, Abdul Ahad telah lama berpulang, meninggalkan anak-anaknya menjadi yatim.
Ansar Ahmad pun harus ikhlas dan rela berjuang menghidupi diri sendiri sekaligus membantu ibunda tercinta.
Dari Otobiografi Ansar Ahmad diceritakan, bahwa saat Ansar masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pada tahun 1973-1974, ia sempat menjadi tukang cuci bus Dinas Penerangan Kabupaten Kepri.
Hal ini dilakukannya demi bisa memenuhi biaya sekolahnya.
Setiap hari, Ansar melakoni pekerjaan ini selepas Maghrib.
Menginjak usia remaja, Ansar Ahmad dikenal sebagai sosok remaja yang religius.
Bahkan kepiawaiannya dalam melantunkan ayat-ayat suci Al Quran mengantarkannya menjadi wakil Kecamatan Tanjungpinang Timur pada sebuah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).
Memasuki bangku kuliah, Ansar Ahmad memilih Fakultas Ekonomi Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru untuk menimba ilmu pada tingkat yang lebih tinggi.
Di kota itu, ia menyewa sebuah rumah kecil yang dikelilingi kebun kangkung hingga tahun 1984.
Untuk menambah biaya kuliahnya, Ansar Ahmad pun memanfaatkan keahliannya membaca Al Quran dengan menjadi guru mengaji dari rumah ke rumah.
Pergaulan di kampus jugalah yang mengantarkannya berteman dengan teman-teman satu angkatan seperti Rusli Zainal (Gubernur Riau).
Kemudian Syamsurizal (Bupati Bengkalis), Wan Syamsir Yus (Walikota Dumai dan Sekda Prov Riau), Asrul Jaafar (Bupati Kuansing) dan masih banyak lagi.
Memasuki tahun kedua di kampusnya, Ansar terpilih sebagai Ketua Senat Mahasiswa Unri yang merupakan jabatan sangat prestisus di kalangan mahasiswa.
Pada tahun 1980 setelah menikah dengan Dewi Kumala Sari, Ansar Ahmad masih memimpin Gabungan Koperasi Pegawai Negeri selama satu tahun.
Setelah meraih gelar sarjana ekonomi, Ansar kembali ke Tanjungpinang dan bekerja sebagai pegawai Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Riau Kepulauan di Tanjungpinang.
Karirnya terus melesat, sehingga menjadi Kabag Pembangunan Kabupaten Riau Kepulauan, berikut kepala bagian perekonomian.
Dalam sidang DPRD Kabupaten Kepri tanggal 23 Oktober tahun 2000, pasangan Huzrin Hood dan Ansar Ahmad terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepri periode 2000-2005.
Pada tanggal 2 Oktober 2003 Huzrin Hood tersandung permasalahan hukum hingga diberhentikan oleh Mahkamah Agung.
Setelah itu Ansar Ahmad melanjutkan tugas Huzrin sebagai pelaksana tugas Bupati.
BUPATI Bintan Dua Periode
Ia kemudian mencalonkan diri berpasangan dengan Mastur Taher pada tahun 2005 dan terpilih sebagai Bupati Bintan.
Selanjutnya Ansar kembali diamanahkan oleh masyarakat Bintan menjadi Bupati Bintan berpasangan dengan Khazalik periode 2010-2015.
Lima tahun masa kepimpinan Ansar bersama Mastur Taher berhasil menekan angka kemiskian dari 14,5 persen tahun 2005 menjadi 12,47 persen.
Dalam bidang pendidikan Ansar Ahmad berhasil meningkatkan indeks pendidikan dari 80,16 persen tahun 2005 dan 82,76 persen pada tahun 2009.
Serta meningkatkan angka harapan hidup 69,33 pada tahun 2005 menjadi 69,69 tahun 2009.
Tekad Ansar Ahmad untuk membangun Kepulauan Riau telah bermula sejak lama, jauh bertahun-tahun sebelumnya.
Sebelum menjadi Bupati Bintan, Ansar ingin membangun ibukota Kabupaten Bintan yang baru.
Dia memilih satu dari empat desa yang akan menjadi tapak lokasi pembangunan dengan membangun pusat Pemerintahan Bintan di Bintan Bunyu.
Sadar dengan potensi yang sangat besar di daerahnya, Ansar Ahmad pun menitik beratkan program pembangunan pada bidang infrastruktur.
Keberhasilannya bisa dilihat, salah satunya adalah sarana dan prasarana jalan yang sangat baik dan terencana.
Jauh lebih baik jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Kepri.
Sejak lima tahun yang lalu Pemkab Bintan di bawah kepemimpinan Ansar Ahmad berupaya mempertahankan dan bahkan meningkatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di atas lima persen.
Ini terlihat dari catatan pendapatan per kapita rakyat Bintan dari Rp25,13 juta pada tahun 2005 menjadi Rp 31,56 juta pada tahun 2009.
Upaya Ansar ini juga dapat terwujud berkat dukungan program sosial pemerintah yang berjalan sesuai dengan harapan.
Ansar Ahmad terus mengupayakan berlangsungnya program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan.
PNPM ekonomi Bintan, alokasi dana desa, rehab rumah tidak layak huni, dana alokasi khusus desa serta bantuan beras miskin.
Terlebih lagi adalah terlaksananya program PNPM Mandiri kelautan dan perikanan. Termasuk pemberian bantuan modal untuk petani dan nelayan.
Kini, dengan segudang pengalamannya, Ansar Ahmad berusaha membawa Kepri menjadi provinsi yang makmur, berdaya saing, dan berbudaya bersama wakilnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Kepri
Provinsi Kepri
Diskominfo Kepri
Pemprov Kepri
Gubernur Kepri
Wakil Gubernur Kepri
Sekdaprov Kepri
Ansar Ahmad
Marlin Agustina
Adi Prihantara
Batam
Tanjungpinang
Warga Kepri Apresiasi Program Kesbangopol Masuk Sekolah, Sinergi Pemerintah dan Masyarakat |
![]() |
---|
Komisi I DPRD Kepri Dukung Penuh Program Kemas, Sebut Edukasi Buat Pelajar |
![]() |
---|
Harapan Warga Kepri Soal Kinerja Satpol PP Kepulauan Riau: Lebih Humanis |
![]() |
---|
Ketua Komisi I DPRD Kepri Bicara Program dan Kinerja Pol PP Kepri, Singgung Perda Ketertiban Umum |
![]() |
---|
Pemerintah Pusat Atur Standar Pelayanan Minimal Satpol PP Termasuk di Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.