Roby Tanggapi Limbah Minyak Hitam Cemari Pesisir Bintan dan Buat Nelayan Merugi
Bupati Bintan Roby Kurniawan melihat ada unsur kesengajaan dalam insiden limbah minyak hitam cemari pesisir Bintan. Lantaran tiap tahun terjadi
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten Bintan akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait solusi penanganan limbah minyak hitam yang setiap tahunnya mencemari daerah pesisir pantai yang ada di wilayah Kabupaten Bintan.
"Terkait limbah minyak hitam ini, bukan persoalan hari ini saja. Sudah terjadi belasan tahun yang lalu. Maka dari itu nanti kita akan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait dan ke pusat," kata Bupati Bintan, Roby Kurniawan, Rabu (19/4/2023).
Ia menyayangkan adanya limbah minyak hitam yang mencemari pesisir pantai di Bintan. Menurutnya, ada unsur kesengajaan dalam kasus ini.
"Soalnya tidak mungkin limbah itu bisa sampai ke pesisir pantai di Bintan, kalau tidak ada yang membuang di tengah laut. Maka dari itu harus kita telusuri dan selesaikan permasalahan ini," tegasnya.
Pasalnya, permasalahan ini tidak hanya berdampak di pesisir kawasan Pantai Trikora, melainkan di kawasan wisata Lagoi dan pesisir pantai lainya.
"Hal ini juga sangat merugikan nelayan kita dan juga wilayah pantai kita menjadi tercemar," tegasnya.
Baca juga: Limbah di Bintan Jenis Minyak Hitam Cemari Pantai Trikora, Buat Resah Nelayan
Sebelumnya diberitakan, lumpur limbah minyak hitam kembali mengotori kawasan Pantai Trikora, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.
Bahkan, sejumlah alat tangkap nelayan juga ikut terkena cairan limbah tersebut.
Seorang nelayan Kampung Teluk Dalam, Desa Malang Rapat, Budin menuturkan, cairan limbah minyak hitam sudah meluas ke tepi pantai.
"Sangat disayangkan, alat tangkap kami kembali kena limbah minyak hitam. Tali kapal pun habis kena minyak hitam semua, gumpalannya sudah pecah sampai ke tepi pantai," ucapnya.
Pencemaran limbah minyak hitam itu muncul pada Jumat (4/4/2023) lalu sejak siang hari.
"Saya tahunya saat pulang melaut, dan melihat seluruh bibir pantai sudah dipenuhi gumpalan minyak hitam," terangnya.
Budin mengaku, sangat menyayangkan limbah minyak hitam itu kembali mencemari Pantai Trikora dan alat tangkap nelayan.
"Soalnya kalau jaring sudah terkena minyak hitam, sudah dipastikan ikan tidak akan mendekat, kami pulang tidak akan dapat ikan," keluhnya.
Budin pun berharap kepara pemerintah bisa menangani dan menangkap pelaku yang sengaja membuang limbah minyak hitam di laut.
Soalnya pesisir pantai akan tercemar dan wisatawan juga pasti akan sepi.
Baca juga: Lagi-lagi, Lumpur Minyak Hitam Cemari Kawasan Pesisir Pantai Dua Desa di Bintan
Hal ini juga sangat berdampak pada mata pencarian nelayan.
"Kalau sudah seperti ini kami risau, alat tangkap pasti tak dapat dipakai kalau sudah tercemar minyak hitam," tutupnya (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Damkar Bintang Tangkap Ular Piton Sepanjang Tiga Meter, Warga Sering Mengeluh Selama Ini Ayam Hilang |
![]() |
---|
Cuaca Buruk Landa Perairan Bintan, Keberangkaran Kapal Roro di Pelabuhan ASDP Tanjunguban Tertunda |
![]() |
---|
Program Bintan Juara dan Asta Cita Pemerintah Pusat, Disperkim Bintan Akan Bangun 27 Titik Lampu PJU |
![]() |
---|
Kapolres Bintan Temui Tokoh Agama, Adat dan Ojol di Wilayah Bintan, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
DAFTAR Wilayah Berpotensi Banjir Rob di Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun dan Lingga dari BMKG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.