KESEHATAN

Ketahui Perbedaan Mata Merah karena Gejala Covid Arcturus dan Iritasi Biasa

Tak seperti Covid-19 yang selama ini dikenal, ada banyak kasus varian Arcturus menunjukkan gejala baru yakni adanya gejala konjungtivitis. 

|
kompas.com
MATA MERAH - Mata merah menjadi salah satu gejala dari Covid-19 varian Arcturus. 

TRIBUNBATAM.id -  Kasus Covid-19 varian baru sub varian Arcturus atau XBB 1.16 semakin mengkhawatirkan.

Pasalnya varian Arcturus meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Sejumlah gejala dari varian ini antara lain kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak, demam atau menggigil, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, dan diare.

Tidak hanya di Indonesia, kasus Covid-19 Arcturus juga semakin menyebar di dunia. 

Dikutip dari Mirror, Arcturus pertama kali terdeteksi pada bulan Januari 2023 dan telah menyebar ke setidaknya 34 negara. 

Tak seperti Covid-19 yang selama ini dikenal, ada banyak kasus varian Arcturus menunjukkan gejala baru yakni adanya gejala konjungtivitis. 

Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam (konjungtiva mata).

Baca juga: Cara Mengobati Mata Bengkak dengan Perawatan Sederhana, Lebih Aman Tanpa Risiko

Baca juga: Singapura Tak Panik Diterjang Gelombang Baru Covid-19, Anggap Penyakit Ringan

"Gejala baru yang dibicarakan orang adalah gejala konjungtivitis, atau seperti yang kita ketahui mata merah muda. Hal ini terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa.” kata pakar dari Stanford Medicine, dr Neha Narula. 

Munculnya gejala mata merah pada subvarian Arcturus ini mungkin memicu kekhawatiran tersendiri, apakah seseorang yang sedang mengalami mata merah sebenarnya terkena subvarian Arcturus atau tengah terkena iritasi mata biasa. 

Lantas, apa perbedaan mata merah karena virus Covid-19 Arcturus dengan karena iritasi biasa? 

Beda mata merah karena Arcturus dan iritasi 

Dilansir dari Healthline, sebenarnya konjungtivitis bisa disebabkan oleh bakteri, virus, maupun alergi.

Sehingga sulit untuk mengetahui mana penyebab pasti dari munculnya mata merah, apakah karena bakteri, virus, dan faktor lainnya. 

Virus dan alergi seringkali juga sangat mirip karena sama-sama dapat menyebabkan robekan yang jelas dan rasa gatal pada mata. 

“Satu-satunya cara untuk benar-benar membedakan antara konjungtivitis virus, seperti Covid, atau alergi, atau konjungtivitis bakteri adalah evaluasi oleh dokter mata menggunakan pewarna dan peralatan khusus,” kata asisten profesor di University of Alabama, Sekolah Optometri Birmingham Nicholas Onken. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved