PARIWISATA KEPRI AMAN

Masjid Pink Jadi Destinasi Wisata Religi di Bintan, Ini Fakta Menarik Tentangnya

Masjid Pink di Bintan memiliki nama asli Masjid Masjid Besar An-Nur. Berikut fakta menarik masjid yang jadi destinasi wisata religi ini

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Potret Masjid Pink atau Masjid Besar An-Nur di Kecamatan Gunung Kijang, Bintan 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Bagi Anda yang mau atau sedang berwisata ke Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), jangan lupa singgah ke Masjid Pink.

Masjid yang memiliki nama asli Masjid Masjid Besar An-Nur ini, memang identik dengan cat dinding berwarna pink.

Itu pula yang menjadikan masjid ini unik, dan termasuk salah satu destinasi wisata religi di Bintan yang banyak dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Seperti namanya, Masjid Besar An-Nur termasuk masjid besar di Bintan.

Masjid ini terletak di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.

Tak hanya unik karena warna catnya pink, masjid ini juga mengambil konsep arsitektur dari Timur Tengah (Dubai).

Namun, tidak seutuhnya meniru dari Timur Tengah, masih disesuaikan dengan lokal.

Baca juga: Wisata Religi Masjid Agung Natuna Jadi Lokasi Ngabuburit Tunggu Azan Magrib

Ornamen-ornamen di Masjid Pink ini juga sangat cantik, seperti kaligrafi tulisan Arab pada luar bangunan, serta hiasan lainnya.

Tak kalah dengan bagian eksterior, keindahan interior masjid juga menarik.

Pengunjung bisa melihat adanya ukiran kaligrafi Arab yang terdapat di sekitar mimbar masjid berwarna emas.

Berbicara mengenai konstruksi bangunan, Masjid Pink memang memiliki keunikan, dan silsilah tersendiri.

Seperti anak tangga jumlahnya 9, tiang di dalam masjid juga 9, kubah 9, jendela masjid 9.

"Angka 9 ini kita tarik dari sembilan Wali Songo penyebar agama Islam. Sementara bagian jendela masjid juga memiliki 99 lubang, kalau ini kita tarik ke Asmaul husna. Kemudian jendela untuk kubah 25 lubang kita tarik ke nama-nama Rasul," kata Ketua Pembangunan Masjid Besar An-Nur, Ahmad Tohirin, beberapa waktu lalu kepada TribunBatam.id.

Sejarah

Masjid Besar An-Nur dibangun tahun 2009 oleh mantan Bupati Bintan, Ansar Ahmad yang kini menjabat sebagai Gubernur Kepri.

Kala itu pembangunan masjid ini sempat terhenti tahun 2010.

Namun tahun 2011, pembangunan masjid ini kembali dilanjutkan hingga megah, dan mempesona seperti saat ini.

"Pembangunan Masjid An-Nur ini dulunya dilakukan di masa Pak Ansar yang kini sudah jadi Gubernur Kepri kita," ucap Tohirin.

Masjid Besar An-Nur atau yang biasa disebut Masjid Pink Bintan berada di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang.
Masjid Besar An-Nur atau yang biasa disebut Masjid Pink Bintan berada di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)


Rekomendasi warna pink pada bangunan masjid ini juga berasal dari rekomendasi Ansar Ahmad sewaktu jabat Bupati Bintan dulu.

Kala itu Ansar memilih warna pink karena ingin masjid di Bintan seperti Masjid Putra Jaya Malaysia yang memang berwarna pink.

"Tapi karena kita tidak ke sana, warna pinknya juga tidak sama persis. Cuma Alhamdulillah pada akhirnya jadi, dan terkenal juga menjadi Masjid Pink di Bintan," ucap pria yang ikut membangun Masjid Pink ini dari sejak awal.

Mampu Tampung 1.500 Jemah

Lokasi Masjid Pink cukup mudah untuk ditemukan. Karena hanya berjarak sekitar 50 meter dari jalan raya menuju ke Pantai Trikora.

Patokannya Kantor Camat Gunung Kijang.

Baca juga: Destinasi Wisata Religi di Anambas, Masjid Agung Baitul Makmur nan Instagramable

Nah lokasi Masjid Pink ini ada di samping Kantor Camat Gunung Kijang.

Masjid ini memiliki luas bangunan 1000 meter persegi sampai ke teras dan imam.

Masjid Pink mampu menampung hingga 1.500 jemaah.

"Sementara untuk luas lahan sekitar 1 Hektare, baik itu bagian parkiran, dan lahan di samping dan belakang masjid," ucapnya.

Untuk berkunjung ke Masjid Pink ini, jika perjalanan dari Kota Tanjungpinang, wisatawan setidaknya memakan waktu kurang lebih 40 menit saja.

Sementara jika wisatawan datang dari Tanjunguban, jarak tempuhnya memakan waktu kurang lebih 1 jam lebih.

Wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi atau meyewa mobil, karena masih belum terdapat angkutan umum yang menjangkau hingga ke Gunung Kijang.

Selain menjadi tempat ibadah bagi umat muslim, pembangunan masjid ini juga diharapkan menjadi tujuan wisata religi di Pulau Bintan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Luki Zaiman Prawira mengatakan, Kabupaten Bintan memiliki banyak destinasi wisata.

"Bukan hanya baharinya yang indah, namun juga ada wisata religinya. Seperti masjid yang menjadi icon khususnya di Kecamatan Gunung Kijang tersebut," sebutnya.

 

Memang banyak masjid besar yang dibangun oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat mendapat amanah memimpin Kabupaten Bintan.

"Pak Gubernur Kepri telah bangun hampir di setiap kecamatan di Bintan, masjid-masjid besar. Selain tujuan utama agar umat muslim khusyuk beribadah, juga menjadi kebanggaan daerah, menjadi daya tarik wisatawan," ucapnya.

Pemprov Kepri Anggarkan Rp 920 Juta

Pada tahun 2022 lalu, Masjid Pink atau Masjid Besar An-Nur mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi Kepri untuk pembangunan lanjutan masjid. Nilai hibahnya Rp 920 juta.

Dengan anggaran sebesar itu, pembangunan lanjutan terhadap masjid yang menjadi destinasi wisata religi di Bintan, Kepri ini dibagi dalam dua tahap.

Ketua Yayasan Al-Furqan, Subagio menuturkan, pembangunan lanjutan terhadap masjid ini sudah dimulai dari tanggal 23 Maret 2022 lalu.

Pembangunan lanjutan ini dilakukan, setelah Gubernur Kepri Ansar Ahmad berkunjung ke Kecamatan Gunung Kijang untuk melihat pelaksanaan vaksinasi.

"Nah ketika melihat masjid ini, beliau menyebutkan akan melakukan pembangunan lanjutan. Alhamdulillah sekarang pembangunan lanjutan sedang berjalan," ucapnya, Senin (18/7/2022).

Ketua Pembangunan Masjid Besar An-Nur, Ahmad Tohirin menyampaikan, pembangunan lanjutan Masjid Pink difokuskan pada bagian teras kiri, kanan dan depan.

Berikutnya, ada renovasi di bagian atas lisplang masjid secara keliling.

"Setelah itu bagian ornamen dan pengecatan di bagian luar dan dalam masjid dengan menggunakan kualitas nomor satu," ungkapnya.

Tohirin menambahkan, pembangunan lanjutan masjid ditargetkan selesai 6 bulan kerja sejak dimulai 23 Maret 2022 lalu.

"Jadi sekitar 180 hari kerja target pembangunan Masjid An-Nur ini dilakukan. Semoga bisa segera selesai sesuai dengan yang kita harapkan," tutupnya.

(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved