BERITA KRIMINAL

GEGARA Stres tak Punya Uang, Seorang Pria Tampar dan Celupkan Bayinya ke Bak Mandi

Mengaku stres karena himpitan ekonomi, seorang ayah di Medan, Sumatera Utara tega menampar dan mencelupkan bayinya ke bak mandi.

Istimewa
Gegara stres akibat tekanan ekonomi, seorang ayah di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatra Utara tega menganiaya anak istrinya. Foto : Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id, MEDAN - Gegara stres akibat tekanan ekonomi, seorang ayah di Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatra Utara tega menganiaya anak istrinya.

Bahkan, sang anak yang masih bayi berusia lima bulan ditampar dan dicelupkan ke bak mandi berulang-ulang oleh pelaku yang berinisial MJ, Jumat (12/5/2023).

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Josua Tampubolon mengatakan, tindakan keji pelaku terkuak setelah istrinya, IL, melaporkannya kepada pihak kepolisian.

"Informasi dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) ada seorang ayah menganiaya anak kandungnya yang masih berusia lima bulan dengan cara menampar dan memasukkan anaknya ke dalam bak mandi secara berulang-ulang," kata Josua, dikutip dari TribunMedan.com, Selasa (23/5/2023).

Pelaku yang bekerja sebagai buruh lepas mengaku tega menganiaya bayinya karena stres memikirkan perekonomian keluarga dan mendengar anaknya menangis terus-menerus.

Baca juga: OKNUM Polisi di Deli Serdang Dihajar Massa karena Rampas Motor Warga di Jalanan

"Alasannya pelaku (menganiaya korban), karena anaknya tersebut cengeng. Hasil pemeriksaan dari istrinya pelaku bahwa pelakunya ini stres karena faktor ekonomi," ujar Josua.

Meski begitu, Josua memastikan, pihaknya akan tetap memeriksa kejiwaan pelaku yang juga menganiaya istrinya itu.

"Tapi kami tidak percaya begitu saja, kami lakukan pendalaman dan konseling terkait perbuatan yang dilakukan oleh pelaku," ucap Josua.

Berdasarkan hasil penyelidikan, menurut Josua, pelaku telah berulang kali menganiaya istrinya, sedangkan anaknya baru kali ini menjadi sasaran perbuatan kejinya.

"Perbuatannya itu sudah berulang-ulang terhadap istrinya, tapi kalau untuk balita itu baru pertama kali," tutur Josua.

"Jadi selama ini istrinya itu diam menahan kekerasan yang dilakukan pelaku, tapi karena kali ini menyangkut balita yang bisa mengancam nyawa, maka ibu korban melaporkan kepada kami," jelasnya.

Josua pun mengabarkan bahwa kondisi balita yang menjadi korban penganiayaan telah pulih setelah mendapat perawatan medis.

"Kondisi saat ini anak itu sudah membaik, kami sudah membawa ke rumah sakit kemarin. Hasil dari dokter, anak tersebut mengalami memar, tidak mengalami gangguan lainnya," katanya. (kompas.com)

 

*Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved