PT TPM DIGERUDUK WARGA

Anggota DPRD Batam Siap Dampingi Warga Pondok Tani Tembesi Demo ke PT TPM

Anggota DPRD Kota Batam, Muhammad Fadli mengaku siap mendampingi warga Pondok Tani yang akan unjuk rasa karena penutupan akses jalan ke perumahan.

TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
PT TPM menutup akses jalan dua lokasi perumahan yakni jalan masuk ke kompleks Pondok Tani dan menuju kampung Sido Mulyo. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Anggota DPRD Kota Batam, Muhammad Fadli mengaku siap mendampingi warga Pondok Tani untuk melakukan unjukrasa menuntut pembuatan akses jalan sesuai janji pengembang.

Fadli menegaskan, dirinya sudah mendapat informasi dari warga Pondok Tani mengenai aksi unjukrasa yang akan dilaksanakan pada Rabu (31/5/2023).

"Jika tidak ada halangan atau rapat dan tugas di DPRD, saya akan dampingi warga saat melaksanakan aksi unjukrasa," kata Fadli.

Dia mengatakan, aksi unjukrasa yang akan dilaksanakan oleh warga Pondok Tani menuntut hak mereka dilindungi undang-undang.

"Kita harapkan jangan sampai dalam aksi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang membuat warga bisa terjerat hukum," kata Fadli. 

Sebelumnya, ratusan Warga Pondok Tani, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam Provinsi Kepri, menggeruduk pos  PT Tanjung Piayu Makmur (PT TPM), di Bukit Daeng Sagulung.

Kedatangan warga Pondok Tani tersebut dikarenakan pengembang akan menutup akses jalan masuk ke pemukiman.

Sementara jalan yang dijanjikan pengembang belum selesai dikerjakan.

"Kedatangan warga ke pos perusahaan, karena akses jalan masuk ke pemukiman mau ditutup, sementara jalan  yang mereka janjikan belum juga direalisasikan," kata Suroso, Ketua RT Pondak Tani, Selasa (30/5/2023).

Suroso menjelaskan, sesuai dengan kesepakan pengembang dengan warga Pondok Tani dan juga Sido Mulyo, bahwa akses jalan yang ada saat ini bisa ditutup, dan pengembang akan membuat akses jalan baru.

Akses jalan yang akan ditutup oleh pengembang yakni PT TPM ada dua, di mana yang pertama jalan masuk ke kompleks Pondok Tani dan jalan kedua yakni akses jalan menuju kampung Sido Mulyo.

"Kita bukan tidak mau akses jalan tersebut ditutup, tetapi realisasikan dulu jalan warga. Kalau jalan sudah ditutup lantas warga mau lewat dari mana," kata Suroso.

Dia menjelaskan, di Pondok Tani dan Sido Mulyo ada dua RW dan enam RT.

"Kalau jumlah masyarakatnya ada ribuan. Bahkan yang paling sedihnya kita juga punya anak yang masih sekolah yang setiap hari lewat dari jalan tersebut," kata Suroso.

Dia mengatakan jika jalan tidak ada otomatis yang paling berdampak anak sekolah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved