ANAMBAS TERKINI

Krisis Air Bersih di Anambas, Dinas PUPR Buat Jadwal Pembagian Air Buat Warga

Tidak hanya Batam, krisis air bersih juga terjadi di Anambas. Pemkab melalui OPD-nya mengklaim sudah menyiapkan sejumlah langkah.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Novenri Halomoan Simanjuntak
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPRPRKP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Syarif Ahmad membuat jadwal pembagian air bersih. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Krisis air bersih terjadi di Anambas.

Krisis air di Anambas ini diketahui terjadi akibat musim kemarau.

Warga ibu kota Anambas, Tarempa, Kecamatan Siantan merasakan dampak krisis air bersih di Anambas ini.

Tak sedikit warga menampung air di kran-kran saluran pipa di jalan dan bahkan mulai mencari informasi penjual air bersih.

Kondisi sumber air di wilayah terdepan Indonesia ini, bisa dibilang mulai menipis.

Baca juga: AIR SPAM Batam Tak Ngalir Dua Hari, Warga Bukit Raya Berharap Kiriman Air Bersih

Untuk menjaga terpenuhinya sumber kehidupan itu, Pemerintah wilayah setempat telah membuat sejumlah strategi.

Melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPRPRKP), telah mencanangkan strategi percobaan rekayasa jadwal pembagian air.

Strategi itu dibahas melalui rapat koordinasi bersama pihak UPT Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Lurah Tarempa, BPD Tarempa Barat, Kades Sri Tanjung dan Kepolisian baru-baru ini.

"Kemarin rekayasa jadwal pembagian air bersih ini sudah kami bahas. Intinya bagaimana penyaluran air ini optimal memenuhi kebutuhan warga," ucap Kepala Dinas PUPRPRKP Anambas, Syarif Ahmad, Rabu (7/6/2023).

Syarif membeberkan, titik kekeringan sumber air tidak hanya terjadi di hulu.

Namun termasuk pula sumber air di Gunung Lintang sampai ke Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) I yang berada di Rintis.

Baca juga: Minim Anggaran, Pembangunan Fasilitas Air Bersih di Anambas Bakal Dikerjakan Bertahap

"Air yang masuk dari gunung lintang volumenya tidak full, sehingga perlu ada perbaikan juga," jelasnya.

Untuk dua tangki besar yang berada di Batu Tambun tidak ada masalah.

Ia menuturkan, itu hanya perlu memastikan saluran dapat terus mengairi pipa-pipa rumah warga.

Sementara itu, untuk aliran air ke Masjid Agung Baitul Makmur dan RSUD Tarempa telah dibuatkan aliran khusus agar tidak mengganggu aliran ke rumah warga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved