Kemenkes Tak Anjurkan Fogging Lagi untuk Mencegah Kasus DBD, Berikut Alasannya

Kemenkes RI tak menganjurkan lagi fogging sebagai cara untuk mencegah meningkatnya kasus DBD termasuk di Kota Batam, Provinsi Kepri.

TribunBatam.id/Yeni Hartati
FOGGING - Dinas Kesehatan melalui tim kelurahan dan RT setempat melaksanakan fogging di permukiman penduduk Karimun yang warganya terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Kemenkes tak lagi mengajurkan fogging sebagai salah satu cara mencegah kasus demam berdarah atau DBD. 

Oleh sebab itu, Dinkes Kota Batam terus berupaya mengendalikan kasus DBD dengan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan.

Termasuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.

"Kami juga minta semua kasus tersangka deman wajib dilaksanakan penyelidikan epidemiologi DBD dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Batam, " sebut Didi.

Peningkatan kesiapsiagaan DBD ini meliputi, peningkatan peran serta dari masyarakat untuk ikut peduli mencegah peningkatan DBD ini.

Dinkes juga meminta puskesmas untuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tak ada jentik di lingkungan masing-masing.

Sebagaimana diketahui, kasus DBD di Batam sepanjang tahun 2022 berjumlah 902 kasus dengan 6 kasus kematian.

Angka ini naik dibanding tahun 2021 yakni sebanyak 710, dengan 4 kasus kematian.

Lalu di tahun 2020 ada sebanyak 763 kasus dengan kasus kematian tiga orang.

Kemudian pada tahun 2019 ada sebanyak 728 kasus dengan kasus kematiannya dua orang.

“Kasus DBD ini bersifat fluktuatif. Di saat musim hujan, penyakit DBD akan meningkat,” tambahnya.(TribunBatam.id/Bereslumbantobing) (Tribunnews.com)

Sebagian artikel bersumber dari Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved