DEMAM BERDARAH DI BATAM
Dinkes Catat 11 Kasus Baru DBD di Batam Awal Maret 2025, Total 137 Kasus dari Januari
Di Batam, hingga awal Maret 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat total 137 kasus. Dari jumlah itu ada 11 kasus baru DBD di Batam
Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam mengalami naik turun.
Hingga awal Maret 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam mencatat total ada 137 kasus DBD selama periode 2025.
Kecamatan Lubuk Baja sebagai wilayah dengan kasus tertinggi, menyumbang delapan kasus DBD.
Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan kasus DBD di Batam mengalami penurunan pada Februari dibandingkan Januari.
Baca juga: KLB DBD di Midai Natuna, Kasus Baru Tak Ada, Namun Alat Kesehatan Masih Jadi Kendala
"Sepanjang Februari tercatat 51 kasus, turun dari Januari yang mencapai 75 kasus. Namun, hingga Kamis ini tercatat sudah ada 11 kasus baru di Maret," ujar Didi, Kamis (6/3/2025).
Didi melanjutkan, dari 51 kasus pada Februari 2025 terjadi di permukiman padat dengan banyak tempat penampungan air.
Selain Lubuk Baja dengan 8 kasus, daerah lain dengan kasus tinggi meliputi Batam Kota 7 kasus, Batuaji 5 kasus, Sei Beduk 5 kasus, Bengkong 5 kasus, dan lainnya dari berbagai kecamatan di Batam.
Ditanya mengenai upaya untuk menekan penyebaran, pihaknya menggencarkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) dan sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.
Fogging tetap dilakukan di daerah rawan, namun Didi menegaskan hal itu bukan solusi utama.
"Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara yang paling efektif adalah mencegah perkembangbiakan dengan menjaga kebersihan lingkungan," imbuhnya.
Pemerintah Kota Batam juga telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota tentang kewaspadaan dini terhadap peningkatan kasus DBD.
Masyarakat diminta lebih aktif dalam mencegah penyebaran dengan membersihkan tempat penampungan air dan menghilangkan potensi sarang nyamuk.
Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Batam Awal Tahun Meningkat, Kecamatan Sekupang Tertinggi DBD
Didi juga mengingatkan warga untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, jika mengalami gejala DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan muncul bintik merah di kulit.
"Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya DBD dan bersama-sama melakukan upaya pencegahan," tutupnya. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)
Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News
Tekan Kasus Demam Berdarah di Batam, Dinkes Rancang Program Nyamuk Wolbachia Tekan DBD |
![]() |
---|
Kasus Demam Berdarah di Batam Awal Tahun Meningkat, Kecamatan Sekupang Tertinggi DBD |
![]() |
---|
Bengkong Tertinggi, DBD di Batam Capai 722 Kasus Selama 2024, 13 Orang Meninggal |
![]() |
---|
Kasus DBD di Kota Batam Terus Bertambah, Sejak Januari 2024 Tercatat 550 Kasus |
![]() |
---|
Satu Pasien Demam Berdarah di Batam Meninggal, Simak Data DBD Hingga Oktober 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.