PPDB BATAM 2023

733 Calon Siswa Tak Tertampung di SMKN 1 Batam, Sejumlah Orangtua Datangi Sekolah

Sejumlah orangtua calon siswa yang tidak diterima di SMKN 1 Batam mendatangi sekolah tersebut karena berharap anaknya bisa diterima.

TRIBUNBATAM.id/PERTANIAN SITANGGANG
Sejumlah orangtua siswa mendatangi SMKN 1 Batam karena anaknya tidak terdaftar di sekolah tersebut. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Orangtua siswa dari 733 orang calon anak didik baru yang sudah mendaftar ke SMKN 1 Batam yang tidak tertampung akhirnya mendatangi sekolah karena berharap anaknya bisa diterima.

Ida, misalnya, orangtua calon siswa yang tidak diterima di SMKN 1 Batam tersebut mendatangi sekolah tersebut karena sangat berharap anaknya bisa sekolah di SMKN 1 Batam.

"Rumah saya di Putri Tujuh, jadi jaraknya sangat dekat, kalau tidak diterima di sekolah ini nanti jarak sekolah lain sangat jauh," kata Ida.

Ida mengatakan, SMKN 1 Batam juga menjadi sekolah yang dipilih anaknya.

Selain jaraknya dekat dan anaknya juga sangat berharap bisa sekolah di SMKN 1.

"Jadi bukan hanya keinginan kita, anak kita juga sangat berharap," kata Ida.

Banyak anak yang tidak tertampung di SMKN 1 Batam membuat Anggota DPRD Kota Batam, Tumbur Hutasoit, langsung datang ke sekolah, untuk mendampingi orangtua.

"Kita sangat miris hanya untuk sekolah saja sangat susah, padahal undang-undang sudah jelas mengatur bahwa namanya anak harus sekolah," kata Tumbur.

Dia juga mengatakan, sebelum dirinya turun ke lokasi, sudah banyak warga yang datang ke rumahnya.

Baca juga: Jadwal Pemadaman Listrik di Batam Hari Ini Mulai Pukul 13.00 Hingga 15.30 WIB

"Jadi kita ingin melihat respon pemerintah, bagaimana dengan nasib anak-anak generasi bangsa ini," kata Tumbur.

Dia meminta Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dan juga Gubernur Kepri, agar turun ke lapangan.

"Jangan hanya menerima laporan, lihat kondisi di lapangan," kata Tumbur.

Dia juga mengatakan orangtua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah, berarti ingin anaknya pintar dan tidak mungkin orangtua mendaftarkan anaknya ke sekolah yang lokasinya jauh dari rumahnya.

"Kalaupun ada, itu jelas tidak banyak, hanya beberapa saja. Jadi yang belum tertampung ini harus diberikan jawaban jangan sampai anak-anak tersiksa," kata Tumbur.

Dia juga menjelaskan, Kota Batam merupakan kota Industri, di mana masyarakat selalu bertambah dan masyarakat yang bertambah merupakan masyarakat produktif."

Seharusnya ini menjadi pekerjaan rumah bagi oemerintah, khususnya  Dinas terkait," kata Tumbur.

Dia juga meminta kepada Disdik Kepri dan juga Gubernur, agar jangan menunggu lama untuk memberikan arahan ataupun kebijakan.

Pasalnya jika berlarut maka akan terjadi jual beli kursi.

"Ya pasti banyak yang memanfaatkan situasi, dimana oknum-oknum yang memiliki kedekatan dengan pejabat meminta sejumlah uang kepada orangtua agar anaknya bisa masuk," kata Tumbur.

Dia mengatakan pengalamannya setiap tahun, selalu ada orangtua yang membayar sejumlah uang agar anaknya masuk sekolah.

"Ini sangat miris, jadi kalau semakin cepat Disdik dan Gubernur memberikan arahan dan membuat kebijakan, oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk mencari uang tidak ada," kata Tumbur.

Sementara mengenai banyaknya anak yang tidak tertampung di SMKN 1 Batam, Kepala SMKN 1 Deden mengatakan, pihaknya akan segera melaporkan ke Disdik Kepri.

"Inikan masih menunggu pendaftaran zonasi di SMAN, nanti setelah selesai pendaftaran di SMAN, maka akan kita urai," kata Deden.

Sesuai dengan data yang sudah masuk melalui sistem PPDB, di mana yang mendaftar ke SMKN 1 Batam sebanyak 1.280 orang, sementara daya tampung hanya 547 orang.

"Jadi sisa yang belum tertampung 733 orang," kata Deden.

Dia juga mengatakan, nantinya semua sekolah SMKN yang ada di Batam, akan bertukar informasi daya tampung.

"Nanti sekolah yang muridnya sedikit akan diarahkan kesana," kata Deden.

Dia juga mengatakan, agar orangtua juga tidak memaksakan anaknya harus di SMKN.

"Ini sekolah SMAN masih proses pendaftaran, bisalah mendaftarkan anaknya ke sana," kata Deden.

Dia juga mengatakan, jika nantinya semua sekolah sudah penuh sesuai kuota, maka Disdik dan juga Gubernur akan mengambil kebijakan.

"Orangtua mohon bersabar," kata Deden. (TRIBUNBATAM.id/Ian Sitanggang)


 

 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved