BATAM TERKINI

Begini Proses Panjang Datangkan Hewan Kurban dari Luar Batam

Mereka adalah Kasi Bidang Bimmas Kankemenag Kota Batam Resedin Efendi Pasaribu ( Said Resdin) dan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kota Batam G

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Eko Setiawan
ISTIMEWA
Redaktur Tribun Batam Sihat Manalu dan Kasi Bidang Bimmas Kankemenag Kota Batam Resedin Efendi Pasaribu ( Said Resdin) dan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kota Batam Gunawan Satary saat Tripod di studio Tribun Batam. (TRIBUN/ Dok Tribun). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Menjelang Idul Adha pembahasan terkait hewan kurban selalu diperbincangkan dikalangan masyarakat hingga instansi pemerintah.

Pro dan kontra selalu ada dan dialami oleh semua orang. Apalagi soal hewan kurban yang akan masuk ke Kota Batam, Kepulauan Riau.

Untuk menjawab pertanyaan masyarakat, hari ini Rabu (28/6/2023) Tribun Batam melalui program Tribun Podcas (Tripod) akan membahas bersama dua nara sumber yang berkompeten dengan tema (Perjalanan Panjang Datangkan Hewan Kurban).

Mereka adalah Kasi Bidang Bimmas Kankemenag Kota Batam Resedin Efendi Pasaribu ( Said Resdin) dan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Kota Batam Gunawan Satary. 

Bagaimana kelanjutan mari ikuti wawancara eksklusif bersama, Gunawan Satary (GS), Said Resdin (SR) dan Tribun Batam (TB).

TB : HKTI ikut mendatangkan hewan kurban dari Kupang ke Batam, kenapa harus dari Kupang?

GS : Jika dilihat dari jarak tempuh pada tahun 2023 ini, kami harus mendatangkan hewan kurban dari Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) salah satu pertimbangannya adalah semata-mata yakni kesehatan. Hal itu lantaran Batam masuk kategori zona merah penyakit mulut dan kuku.

Selama ini kota penyuplai hewan kurban paling banyak yakni Lampung, belakangan kota tersebut juga terkena penyakit tersebut. Untuk itu proses untuk mendatangkan hewan dari daerah Lampung semakin berkurang,  kalaupun ada harus mengikuti uji laboratorium yang detail dan Ketat

Sementara daerah Kupang termasuk daerah yang aman dari penyakit PMK, sehingga kami lebih dominan datangkan dari Kupang.

Selain itu, Kupang juga termasuk daerah penghasil ternak terbesar di tanah air dan harganya cukup murah, jika dibandingkan dengan wilayah lain.

TB : Apakah semua hewan yang masuk ke Batam harus dilakukan uji Lab?

GS : Iya betul sekali, meski hewan dari zona hijau namun tetap dilakukan uji Lab sebelum di Jual. Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

TB : Selama delapan hari perjalanan dari Kupang ke Batam pakan hewan tersebut bagaimana?

GS : Kebutuhan pakannya naik dua kali lipat, misalnya Sapi selama satu Minggu satu ton rumput, maka penyediaan makanan selama pelayaran di tambah menjadi dua kali lipat. Alhamdulillah yang kami kirim kemarin makanannya masih tersisa begitu tiba di Batam.

TB : Bagaimana hitung-hitungannya apakah untungnya banyak atau rugi?

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved