Pasar Rakyat Ranai Beroperasi Hari Ini, Relokasi Pedagang Sebelumnya Disorot

"Kami pindah kemarin sore bang, hari ini mulai jualan," kata Leni.

Menurutnya, kondisi pasar baru jauh lebih luas dibandingkan dengan pasar tradisional atau pasar lama.

Dimana lorong jalan di pasar baru sedikit lebih lebar dibanding pasar lama.

Sementara, bangunan gedung pasar baru terbuat dari beton, sementara pasar lama menggunakan kayu.

Baca juga: Warga Rempang Galang Batam Resah Isu Relokasi Kampung Tua, DPRD Kepri Bersikap

Sehingga kondisi pasar lama yang sudah termakan usia sudah sepatutnya dipindahkan ke pasar baru.

"Untuk tiga bulan pertama ini kami tidak dipungut biaya, kalau di pasar lama kami bayar satu bulannya Rp 200 ribu," ujar Leni.

Dikarenakan suhu ruangan pasar baru cukup panas.

Sehingga para pedagang sayur di sana terpaksa membuat atap setinggi satu meter lebih di atas lapak jualannya, untuk meredam panas dari atap bangunan.

"Kalau tak dikasi atap (atap tambahan) sayuran cepat layu bang, soalnya kan panas kali," sebut Leni.

Sementara itu, menurut Sumarna pedagang sayur lainnya mengatakan bahwa, sejumlah kebutuhan pokok tidak mengalami kenaikan harga yang cukup besar.

Kebanyakan masih di harga lama.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Wapres RI dan Luhut Beda Sikap Soal Relokasi

"Untuk bawang merah masih harga lama, per kilogramnya Rp 25 ribu. Bawang putih naik sedikit, sekarang per kilogram nya Rp 40 ribu," kata Sumarna.

Sedangkan cabai rawit dijual per kilogramnya Rp 75 ribu.

Sumarna berharap agar para pedagang daging dan ikan yang ada di Pasar Tradisional Ranai segera dipindahkan ke Pasar Rakyat Ranai atau pasar baru.

Sebab, hal tersebut sangat berpengaruh dengan jumlah pembeli.

"Kalau sudah kumpul di sini semua kan bagus bang, masyarakat mau beli pun enak tak perlu pindah-pindah," ujarnya.(TribunBatam.id/Muhammad Ilham)