Bupati Anambas Jadi Jemaah Haji, Ungkap Pengalamannya Tunaikan Rukun Islam

Selama di Mekkah, Abdul Haris mengaku takjub dan berkesan dengan segala pengamalan ibadah hajinya bersama umat muslim dari berbagai bangsa.

Baca juga: 10 Bus Jamaah Haji Asal Kepri Disambut Hangat Oleh Wagub Kepri dan Walikota Batam

Ia merasa terkesan dengan fasilitas dan pelayanan yang disediakan untuk haji tahun 2023 ini.

Haris juga menilai semua kebutuhan yang diinginkan telah dipenuhi dengan baik selama di tanah suci Makkah.

Namun, yang paling istimewa dari segala hal yang ia rasakan ialah penyadaran batin akan hidup di dunia yang fana dan sementara.

Hal itu terasa saat dirinya dan para jemaah di Arafah dan Mina mendapatkan pelajaran dari fasilitas yang disediakan berupa kasur putih bantal putih dan kain putih berukuran kecil.

"Saya memfilosofikan kasur putih dan kain putih itu mengibaratkan kain kafan kita dan kain itu tidak berjahit. Saya membayangkan inilah kita nanti suatu saat akan Allah SWT panggil pada bentuk serupa dengan lautan manusia dari segala bangsa," ungkap Abdul Haris.

Baca juga: Layanan Haji 2023 Bikin Menag Ngamuk, Lihat Langsung JCH Belum Dapat Makan

Kesan itu membuat penyadaran bagi diri Haris, bahwa apapun yang manusia miliki, tingkat sosial hingga jabatan apapun yang diemban tiada artinya di dunia yang sementara.

"Kita disatukan di tempat yang sama dan diberikan waktu untuk beribadah dan meminta ampun dari segala dosa-dosa selama umur kita yang ada dan disisa umur kita ke depan yang mungkin tidak kita ketahui," tambahnya.

Haris pun berharap dan memohon kepada Allah SWT dengan perjalanan hajinya ini dapat mempertahankan nilai dan status hajinya untuk menjadi haji mabrur sebagaimana perintah Allah SWT.

"Bagi haji yang mabrur Allah janjikan pintu surga. Namun apakah kita mampu mempertahankan disisa umur kita, itu kita minta tolong lah kepada Allah SWT," tutup Abdul Haris.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)