Utang Indonesia ke IMF Sudah Lunas, Kepala BKPM Sebut Terjadi era Presiden SBY

Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia mengungkap utang Indonesia ke IMF lunas saat era Presiden SBY.

TribunBatam.id via TRIBUNNEWS.com/IRWAN RISMAWAN
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia mengungkap utang Indonesia ke IMF sudah lama lunas. 

Oleh sebab itu, Indonesia sedang tidak memerlukan rekomendasi dari IMF.

Sebagai informasi, IMF memiliki peran sebagai lembaga keuangan internasional yang menyediakan bantuan keuangan berupa pinjaman, serta memberikan masukan kepada negara anggotanya yang bermasalah.

Bahlil bilang, kondisi ekonomi Indonesia yang baik itu diakui pula oleh IMF dalam dokumen tersebut.

Baca juga: Mengapa Utang Indonesia Terus Naik? Kini Sudah Tembus Rp 7.000 Triliun

Tercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga di kisaran 5 persen dan inflasi yang berada di bawah 5 persen.

Pada sisi neraca perdagangan juga tercatat surplus selama 25 bulan berturut-turut, serta investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) tumbuh sekitar 20 persen di kuartal I-2023.

IMF sendiri memproyeksi secara keseluruhan tahun 2023 FDI Indonesia akan tumbuh 19 persen.

"Dia (IMF) kan mengakui Indonesia bahwa pertumbuhan ekonominya sudah baik, neraca perdagangan baik, tapi kenapa dia bilang (rekomendasi soal hilirisasi dan larangan ekspor), ini standar ganda, ada apa di balik ini?," paparnya.

Bahlil menegaskan, pada dasarnya kebijakan hilirisasi dan larangan ekspor komoditas mentah merupakan langkah tepat yang diambil oleh pemerintah.

Kebijakan ini merupakan upaya Indonesia untuk menjadi negara maju.

Baca juga: China Minta Pulau Kalimantan Sebagai Jaminan Utang Indonesia, Ini Fakta Sebenarnya

Oleh sebab itu, lanjutnya, pemikiran-pemikiran dari pihak luar yang tidak objektif dan menghambat kemajuan Indonesia.

Tidak perlu menjadi pertimbangan untuk mempengaruhi kebijakan yang saat ini sedang dijalankan.

Pihaknya menghargai pandangan mereka.

Hanya saja menurutnya bangsa Indonesia tidak boleh terpengaruh pandangan mereka.

Ketika ada satu pemikiran-pemikiran yang lahir dari mereka, yang menurut pandangan kita tidak objektif dan tidak tahu arah tujuan negara.

"Yang tahu tujuan negara ini, adalah kita sendiri, pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, bukan negara lain. Jadi saran saya, IMF kasihlah rekomendasi kepada negara yang lagi gagal, dan utang kita (Indonesia) sudah selesai dengan IMF," ucap dia.(TribunBatam.id) (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved