Ayah Korban Kapal Tenggelam di Lingga Lemas Lihat Jasad Ujang Mengapung di Laut

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Sapion tampak tertunduk lesu di atas kapal Patkamla TNI AL.

Ia merupakan ayah kandung Ujang, warga Lingga korban insiden kapal tenggelam yang ingin bertanding sepakbola di Tanjung Dua, Selasa (11/7/2023).

Sapion yang saat itu menyaksikan penemuan putra keduanya itu mengapung di perairan Mepar, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri tampak lemas.

Ia juga menyaksikan saat tim SAR gabungan mengevakuasi jasad Ujang.

Bagian wajah Ujang yang tidak dikenali lagi, menimbulkan kesedihan sendiri di hatinya.

Saat itu, ia dipeluk Naharudin, pria yang selamat dalam kejadian pompong tenggelam di perairan Penarik tersebut.

Raut wajahnya tak bisa dibohongi, untuk menutupi kesedihannya.

Satu hari sebelum Ujang ditemukan atau Kamis (13/7) sore, Sapion melantunkan azan dari atas kapal Patkamla TNI AL di perairan Penarik.

Dengan lantang, azan itu ia kumandangkan di atas kapal dengan menghadap langsung ke arah laut.

Ia bersama istri dan keluarganya ikut bersama tim, mencari keberadaan anaknya yang tenggelam.

Lantunan azan pria bernama Sapion itu dikumandangkan, dengan berharap putranya bisa ditemukan.

Tidak hanya Sapion, ibu Ujang, Mukar yang berada di atas kapal juga terus memanggil nama anaknya itu.

"Ujang Ujang, ini emak nak. Nak ooo nak," tutur Mukar saat itu, dengan nada manja memanggil anaknya.

"Ujang, kemana kau nak? Kasihan mak ni Ujang," tuturnya berulang-ulang.

Sebelumnya Sapion menjelaskan, bahwa saat kejadian, ia sedang berada di kampungnya, Bukit Harapan.

Ia kaget mengetahui, tiba-tiba pompong yang ditumpangi anaknya itu tenggelam di tengah laut.

"Mendadak bingung lah saya. Infonya saya dapat jam 1 (siang-red). Dia (Ujang-red) berenang tu bisa, tapi tak bisa lama bertahan, imbang badannya lemah," kata Sapion kepada TribunBatam.id di atas kapal tersebut.

Pion, biasa ia disapa menceritakan, bahwa ia sehari bekerja sebagai pedagang keliling, yang menjual ikan.

Sementara istrinya merupakan ibu rumah tangga.

DIBAWA ke RSUD Daik

Jenazah Putra atau Ujang (27) yang ditemukan di perairan Mepar Kabupaten Lingga dimandikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daik, Jumat (14/7/2023).

Korban diperkirakan ditemukan sekira pukul 10.00 WIB, mengapung di perairan Pulau Mepar.

Jenazah awalnya dievakuasi ke Pelabuhan Tanjung Buton menggunakan kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) TNI AL Dabo Singkep.

Ratusan warga tampak menunggu di pangkal hingga ujung pelabuhan.

Mereka menyaksikan evakuasi jenazah Ujang yang berhasil ditemukan dalam empat hari pencarian tim SAR dan pelabuhan

Jasad atlet sepak bola itu pun dimasukkan ke kantong jenazah Basarnas dan dimasukkan ke mobil hingga dibawa ke RSUD.

Warga beramai-ramai mengikuti mobil jenazah yang membawa korban.

Ratusan warga juga menunggu di RSUD Encik Mariyam, yang sudah lama menunggu kabar atas ditemukannya Ujang.

Jenazah Ujang dimandikan langsung oleh petugas kesehatan.

Pasops Lanal Dabo Singkep, Lettu Laut (H) Adji Puspa Negara yang selalu Ketua Tim Pencarian mengucapkan syukur, atas ditemukan korban yang telah dicari selama 4 hari oleh tim gabungan.

Sebelum penemuan, pihaknya menggunakan kapal Patkamla menyisiri wilayah pesisir Kelumu.

"Kemudian ada informasi dari masyarakat dari perairan Mepar telah menemukan jenazah mengapung. Segera saya perintahkan untuk tim SAR dan gabungan menuju ke lokasi penemuan jenazah tersebut," kata Adji Puspa saat diwawancarai.

Dia mengucapkan terima kasih dan seluruh masyarakat Lingga, yang memberikan dukungan kepada tim pencari.

"Tanpa dukungan kita semua, ini tidak akan terlaksana dengan baik," ujarnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)