NATUNA TERKINI

Penumpang dari Batam Tujuan Natuna Histeris, Pesawat Berputar di Atas Ranai

Sejumlah penumpang pesawat dari Batam tujuan Natuna histeris. Pesawat cukup lama berputar-putar di atas Ranai gegara cuaca ekstrem.

TribunBatam.id/Muhammad Ilham
Penumpang pesawat komersil di Bandara Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Kamis (20/7/2023). Sejumlah penumpang pesawat dari Batam tujuan Natuna histeris di dalam pesawat karena cuaca ekstrem di kabupaten terdepan di Kepri itu. 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Raut wajah sejumlah penumpang pesawat udara Wings Air rute Batam-Natuna tiba-tiba berubah, Kamis (20/7/2023).

Terlihat kening sejumlah penumpang ada yang berkerut, tegang, memejamkan mata hingga ada yang mengucap kalimat tauhid.

"Allahu Akbar," teriak seorang penumpang pesawat dari Batam ke Natuna itu.

Badan pesawat terasa bergoyang dan terhempas cukup kuat hingga beberapa kali.

Suasana yang cukup mencekam itu setelah terjadi turbolensi di sekitar langit Natuna, sesaat sebelum landing di Bandara Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.

Baca juga: Warga Natuna Keluhkan Harga Tiket Pesawat Tujuan Batam, Tembus Rp 2,7 Juta

Tampak dari jendela pesawat, langit tertutup awan gelap dan air membasahi jendela.

Pesawat yang dijadwalkan tiba pada pukul 09.45 WIB terpaksa tertunda akibat cuaca buruk.

Pilot sempat mengeluarkan pengumuman bagi puluhan penumpang Wings Air bahwa pendaratan atau landing di Bandara Raden Sadjad Ranai ditunda akibat cuaca buruk.

Sehingga pesawat terpaksa berputar beberapa kali di langit Natuna. Kondisi itu berlangsung sekitar setengah jam.

Meski begitu, tepat sekitar pukul 10.35 WIB, pesawat Wings Air berhasil landing dengan selamat di Bandara Raden Sadjad Ranai.

Terkait kondisi cuaca di Natuna, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ranai Natuna, Feriomex Hutagalung menyampaikan bahwa, keterlambatan Wings Air diakibatkan jarak pandang akibat cuaca buruk, sehingga pesawat melakukan holding area.

Baca juga: Seorang Nelayan di Natuna Diduga Hilang saat Mancing, Tim SAR Temukan Sampan Korban

Feriomex menjelaskan bahwa, cuaca di Natuna priode 19 hingga 21 Juli 2023 terbilang cukup ekstrem.

Cuaca itu dipengaruhi adanya faktor belokan angin (sheareline) dan labilitas atmosfer sekala lokal yang cukup kuat, sehingga kondisi mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Natuna.

Dengan kondisi itu mendukung potensi pembentukan awan-awan hujan di wilayah Kepulauan Natuna khususnya di wilayah Pulau Bunguran, Pulau Tiga, Pulau Midai, Pulau Subi, dan Pulau Serasan pada tanggal 19-21 Juli 2023.

"Kondisi ini menyebabkan berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat disertai petir dan angin kencang utamanya terjadi pada pagi, siang, sore, malam, dan dini hari," kata Feriomex kepada TribunBatam.id melalui telepon, Kamis (20/7/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved