KORUPSI DI KEPRI

Curhat Den Yealta Kembangkan FTZ di Tanjungpinang, Kini Berstatus Tersangka

Tersangka korupsi di Kepri, Den Yealta kepada TribunBatam.id pernah mengungkap kendala yang dihadapinya dalam mengembangkan FTZ di Tanjungpinang.

TRIBUNBATAM.id
Potret Den Yealta saat masih menjabat Ketua BPK FTZ Tanjungpinang Den Yealta. Penyidik KPK menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengaturan barang kena cukai di kawasan FTZ Pulau Bintan tahun 2016-2019 

Selain itu, terdakwa Apri Sujadi juga diwajibkan untuk membayar Uang Pengganti (UP) hasil korupsi KPBPB wilayah Kabupaten Bintan, senilai Rp 2. 650.000.000.

Majelis hakim PN Tanjungpinang ketika itu menolak penjatuhan pidana tambahan berupa pencabutan hak politik yang diajukan penuntut umum.

Baca juga: BREAKING NEWS, KPK Tetapkan Mantan Kepala BP Kawasan Tanjungpinang Tersangka

Sebelum menjabat sebagai Kepala BP Kawasan Tanjungpinang, Den Yealta pernah menjabat sebagai Ketua KPU Kepri setidaknya periode 2008-2013.

Ia merupakan istri dari almarhum Sofyan Samsir, politisi Partai Golkar yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kepri dapil Natuna.

Saat masih menjabat sebagai Kepala BP Kawasan Tanjungpinang, Den Yealta blak-blakan mengenai kendala yang dihadapinya.

TribunBatam.id berkesempatan mewawancarainya pada 2017 lalu.

Ia menyingung mengenai kondisi FTZ di Pulau Bintan yang sosialisasinya masih berproses.

Den Yelta mengatakan, selama ini ia mengalami kendala karena keterbatasan Sumber Daya Manusia di BPK FTZ itu sendiri.

Selain itu, koordinat kawasan FTZ Kota Tanjungpinang juga baru 2015 mulai dilakukan.

Baca juga: BP Kawasan Bintan Akan Bangun 296 Titik PJU di Jalan Lintas Barat Tahun Ini

Dia mengaku sudah berusaha untuk kemajuan FTZ Kota Tanjungpinang.

Menurut Den Yelta, BPK FTZ Kota Tanjungpinang sebenarnya sudah ada sejak lama.

Namun baru 2014 di bawah kepemimpinannya keberadaannya mulai dikenal khalayak.

"Kami sudah tidur selama tujuh tahun. Saya masuk ke Tanjungpinang FTZ dalam kondisi prihatin. Baru 2014 BPK FTZ mulai terkenal. Saya bekerja saja tidak digaji. Tapi kami telah berjuang," ujarnya.(TribunBatam.id)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved