24 WNI Korban Eksploitasi Online Scammer Masih di Myanmar
Sedikitnya 24 WNI masih berada di Myanmar. Mereka menjadi korban eksploitasi yang dipekerjakan sebagai online scammer.
Tiga negara tujuan PMI ilegal itu menurut Kepala BP2MI masih berada di Asia Tenggara.
Benny memastikan tiga negara di Asia Tenggara itu merupakan tujuan PMI ilegal sebab negara tersebut bukan merupakan negara penempatan TKI.
Baca juga: Fakta Miris Malaysia dan Arab Saudi Soal PMI Ilegal Diungkap Kemenlu
Pernyataan Kepala BP2MI sekaligus merespons laporan masih adanya 2 PMI asal Banyuwangi yang meminta tolong dipulangkan dari wilayah konflik di Myanmar.
Benny memastikan, selain Myanmar, negara Kamboja maupun Thailand merupakan negara tujuan PMI ilegal.
"Masih dalam penanganan perwakilan RI. Yang pasti, PMI yang ke Myanmar itu ilegal, Kamboja, Thailand ilegal," kata Benny usai melepas keberangkatan 211 PMI skema G to G ke Korea Selatan, di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Benny mengatakan selama para PMI berada di luar negeri, kasus-kasusnya ditangani oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) lewat perwakilan RI.
Dalam hal ini, BP2MI hanya bersifat koordinatif membantu data-data yang diperlukan oleh Kemlu RI.
"Misalnya menanyakan siapa mereka, dibantu untuk melacak keluarganya di Indonesia, dan sebagainya," lanjutnya.
Benny mengatakan pencegahan keberangkatan PMI secara ilegal penting dilakukan, sehingga kasus-kasus tersebut terjadi secara berulang.
Baca juga: Ditawari Gaji Rp 39 Juta Plus Bonus, 5 Calon PMI Ilegal Gagal Dikirim ke Kamboja
Menurutnya penyediaan lapangan pekerjaan di dalam negeri juga perlu dilakukan.
Kepala BP2MI juga mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk pemenuhan lapangan kerja di daerah-daerah.
"Kita tidak boleh hanya menjadi pemadam kebakaran. Harus kita selesaikan dari hulu. Kenapa mereka berangkat nekat sekalipun ilegal dan beresiko tinggi, karena mereka butuh kerja. Maka penyiapan lapangan kerja di daerah itu tanggung jawab pemerintah daerah," ujarnya.
"Atau kami sarankan mereka berangkat ke luar negeri dengan gaji tinggi seperti ke Korea, Jepang, dan beberapa negara Eropa dengan resmi," lanjutnya.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com)
Sumber: Tribunnews.com
Terungkap Tipe HP Arya Daru yang Hilang, Akun WhatsApp Masih Nyambung Laptop |
![]() |
---|
Isi Tas Arya Daru Ditinggal di Rooftop Gedung Kemenlu sebelum Tewas, Ditemukan Rekam Medis |
![]() |
---|
Direct Call Batam-Myanmar dengan MV Sinar Bintan Dilepas di Pelabuhan Batu Ampar |
![]() |
---|
Satria Arta Kumbara Minta Pulang Indonesia, Kemenlu RI dan TNI AL Akhirnya Buka Suara |
![]() |
---|
Timpora Tangkap 23 WNA di Batam Mayoritas Dari Myanmar, Ada yang Jadi Buruh Lintas Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.