KISRUH REMPANG

Herman Teriak Minta Tolong Ditengah Bentrokan: Anak Saya Tak Bernapas

Dengan wajah yang penuh cemas ia berteriak meminta tolong kepada setiap orang yang ada di tengah bentrok antara warga dan Tim Gabungan.

Penulis: Eko Setiawan | Editor: Eko Setiawan
TribunBatam.id/Aminudin
Herman ayah Algifari berlari mencari pertolongan ditengah bentrok warga dan Tim Terpadu di Rempang, Galang. 

TRIBUNBATAM.id, Batam - Ditengah Bentrok yang mencekam, ada seorang pria berteriak sambil berlari ketakutan menggendong anaknya bernama Algifari Herman ke luar rumah.

Anak tersebut diketahui masih berusia 8 bulan, ia terkena Gas air mata ketika sedang berada di dalam kamar rumahnya.

Pria tersebut Bernama Herman, Warga Galang yang rumahnya berada di Jembatan 4 Galang Batam.

Dengan wajah yang penuh cemas ia berteriak meminta tolong kepada setiap orang yang ada di tengah bentrok antara warga dan Tim Gabungan.

"Anak saya gak bisa bernafas, tolong anak saya," teriak Herman sepanjang jalan sambil berlari menggendong anaknya.

Dibelakang Herman ada sosok wanita yang juga terihat berlari, dia adalah istrinya Herman.

Herman ayah Algifari saat meminta bantuan ketika anaknya menjadi korban gas air mata yang di bawa angin masuk lewat jendela kamar
Herman ayah Algifari saat meminta bantuan ketika anaknya menjadi korban gas air mata yang di bawa angin masuk lewat jendela kamar (TribunBatam.id/Aminudin)

Wanita yang mengenakan baju kaus merah muda tersebut juga tak bisa menahan kesedihan. "Ya tuhan anak saya, gak bergerak," teriaknya.

Melihat kedua suami istri ini berteriak, sorot mata warga yang berada di sepanjang jalan langsung mengarah kepadanya. Begitu juga seorang anggota Brimob Polda Kepri.

Ia langsung menolong Algifari yang sedang digendong ayahnya. Pertolongan pertama langsung diberikan agar sang anak sembuh.

Ia dibawa kesebuah lokasi yang aman. Sebisa mungkin anak tersebut harus di tolong. Sebab kondisi Algifari terlihat tidak bergerak. 

Matanya memutih karena terkena gas air mata yang masuk ke kamar rumahnya saat Algifari sedang tertidur nyayak di dalam ayunan kamar tersebut.

Baca juga: Bantah Ada Korban Jiwa, BP Batam Ajak Masyarakat Jaga Situasi Kondusif

Baca juga: Polisi Kembali Amankan Seorang Warga, Diduga Bawa Bom Molotov

Dengan sigap anggota Brimob memberikan bantuan dan akhirya anak tersebut terlepas dari masa-masa bahayanya.

Tidak hanya itu, anak kedua Herman yang bernama Fazan juga merasakan panasnya gas air mata. Saat itu, bocah 5 tahun tersebut juga berada bersama adiknya di dalam kamar.

Beruntug kedua anak Herman bisa segera diselamatkan karena kesigapan Herman membawa anaknya untuk meminta petolongan.

Herman yang ditemui dirumahnya pasca kejadian mengatakan, saat kejadian itu memang anaknya sempat pingsan dan bola matanya memutih.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved