KISRUH REMPANG
Tengku Afrizal Dahlan Sampaikan Aspirasi Masyarakat Rempang di Paripurna DPRD Kepri
Hal itu disampaikan Tengku Afrizal Dahlan saat Rapat Paripurna penyampaian laporan hasil pelaksanaan Reses Masa Sidang kedua tahun 2023 masing-masing
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id,Tanjungpinang - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepri dapil VI sampaikan aspirasi masyarakat Rempang Galang, Kota Batam terkait rencana relokasi masyarakat disana.
Hal itu disampaikan Tengku Afrizal Dahlan saat Rapat Paripurna penyampaian laporan hasil pelaksanaan Reses Masa Sidang kedua tahun 2023 masing-masing daerah pemilihan.
Disana dirinya menyampaikan aspirasi masyarakat Rempang Galang, Kota Batam pasca rencana relokasi masyarakat di hadapan Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina dan juga pimpinan paripurna Wakil Ketua ll DPRD Kepri, Raden Hari Tjahyono.
Usai menyampaikan sejumlah aspira masyarakat di wilayah Dapil VI Bulang, Galang, Nongsa dan Sri Beduk.
Saat dijumpai Anggota DPRD Kepri,
Tengku Afrizal Dahlan ini menyampaikan, bahwa kebijakan investasi di daerah Rempang Galang ini sudah dirintis dari tahun 2004 lalu.
Namun, dari tahun 2004 hingga sampai sekarang tahun 2023 rencana ini baru terdengar.
Bahkan, investasi itu bakal mulai dilaksanakan di tahun 2023 dengan membebaskan lahan sekitar 16.583 hektare.
"Hal inilah yang menjadi masalah bagi warga disana, dan kita harus bisa memahami suasana hati masyarakat dengan kesiapan-kesiapan yang masih tergolong sangat minim ditengah adanya pembebasan lahan dan relokasi tersebut," terangnya.
Maka dari itu diharapkan pemerintah harus memberikan solusi, dan mensosialisasikan rencana investasi disana, dan mempersiapkan rencana relokasi tersebut.
Soalnya sampai sejauh ini kita masih belum lihat upaya-upaya itu. Kita berharap kebijakan dari pemerintah pusat dapat terlaksana, kemudian hak-hak masyarakat juga tidak terabaikan," harapnya.
Lanjutnya, khususnya kepada BP Kawasan Batam supaya mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut kebutuhan masyarakat ditengah rencana dan masuknya investasi disana.
"Supaya masyarakat dapat menerima rencana investasi itu. Ini yang jadi salah satu masalah, sehingga masyarakat belum bersedia untuk direlokasi," terangnya.
Tengku Afrizal juga meminta pemerintah harus bijaksana dalam hal menyikapi penolakan daripada masyarakat.
Dirinya pun berharap dampak negatif penolakan dengan adanya penahanan-penahanan akibat adanya unjuk rasa penolakan ini supaya di minimalisir.
"Kalau bisa masyarakat yang ditahan juga segera dibebaskan, soalnya mereka itu memperjuangkan hak mereka," ungkapnya.
Disinggung mengapa segala fasilitas yang dibutuhkan tidak langsung dilaksanakan beriringan ditengah adanya rencana relokasi itu, Tengku Afrizal menyampaikan bahwa terkait itu perlu ada kajian-kajian yang melibatkan berbagai pihak. Baik itu Pemerintah Daerah, BP Batam dan masyarakat.
"Soalnya masyarakat harus dilibatkan, dengarkan juga aspirsi mereka. Jangan diabaikan. Soalnya mereka tinggal disana dari leluhur mereka yang sudah ratusan tahun," ungkapnya.
Tengku Afrizal juga menjelaskan, bahwa DPRD Kepri mendukung perihal investasi di daerah Rempang Galang, Kota Batam, sepanjang hak-hak masyarakat yang terdampak itu tidak dirugikan.
Sebab daerah itu memang diketahui sendiri selama ini tidak dikelolah dengan baik. Selama ini hanya pertanian dan kegiatan-kegitan masyarakat lainya yang mungkin kurang produktif.
"Nah dengan masuknya investasi ini, sangat menguntungkan, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Wakil Rakyat dari Partai Nasdem ini juga menambahkan, bahwa beberapa hal yang harus diprioritaskan pemerintah kepada masyarakat disana ditengah terjadinya relokasi, pertama fasilitas tangkap, dan fasilitas lainya untuk menunjang pekerjaannya.
"Kita tahu sendiri selama ini mereka disana banyak berprofesi sebagai nelayan. Jangan sampai mereka telantar. Masyarakat juga harus dapat pengganti yang jauh lebih baik ditengah adanya relokasi. Kultur budaya masyarakat disana juga harus diperhatikan, dan itu tidak gampang. Meskipun demikian saya yakin BP Batam dapat mempersiapkan dengan baik," tutupnya.(als)
| Warga Rempang Ziarahi Makam Leluhur, Peringati Setahun Lalu Bentrok dengan Aparat |
|
|---|
| Terdakwa Aksi Bela Rempang Ini Dijerat UU ITE, Sidang Masih Bergulir di PN Batam |
|
|---|
| Momen Mengharukan Keluar Dari Rutan, Supiandra Sebut Banyak Sekali Hal yang Dirindukan |
|
|---|
| 21 Orang Aksi Bela Rempang Bebas Hari Ini, Keluarga Menjemput di Rutan Batam |
|
|---|
| Delapan Terdakwa Kasus Sidang Rempang Divonis Berbeda, Berikut Rinciannya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.