BATAM TERKINI

Kasus ISPA di Batam Meningkat, Kadinkes Singgung Kualitas Udara

Dinkes Batam mengungkap data penderita ISPA hingga Juli 2023. Trennya meningkat setiap bulannya.

net
Kasus ISPA di Batam - Ilustrasi Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Batam meningkat.

Meningkatnya kasus ISPA di Batam rupanya menjadi atensi Dinkes Batam.

Selain mengganggu kesehatan, orang yang menderita ISPA cenderung tak memiliki gejala.

Banyak dari warga yang berobat ke klinik rata-rata keluhannya sama yakni pilek, ingusan ataupun ISPA.

“Banyak yang berobat plundan pilek. Enggak tau apa ada kaitannya dengan kondisi cuaca saat ini, tapi saya sudah hampir 2 bulan gak sembu-sembuh" keluh seorang warga Sagulung, Nima. Ia mengaku sudah berobat ke salah satu klinik di Sagulung, Sabtu (16/9).

Baca juga: Sejak Januari hingga Juni 2023, Total 16.706 Warga Batam Terjangkit ISPA

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam menyebutkan polusi udara menjadi salah satu penyebab utama penyakit radang paru-paru (pneumonia) dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Kota Batam.

"Bisa dilihat bahwa tren kenaikan kasus ISPA seiring dengan kenaikan kadar polusinya," ungkap Kadinkes Batam, Didi Kusmardjadi, Sabtu (16/9) kemarin.

Selain disebabkan polusi udara, pneumonia, ISPA dan asma juga tidak lepas dari perubahan cuaca dan debu.

Perubahan cuaca yang tiba-tiba hujan deras dan kemudian panas dengan selang waktu cepat, membuat suhu udara berubah drastis.

Hal ini tentu saja berpengaruh pada kondisi tubuh seseorang.

Kondisi tubuh yang tak mampu beradaptasi, akan menurunkan imun kekebalan tubuhnya.

Baca juga: Target Dinkes Batam Bangun Jamban Hingga Akhir 2023 Demi Predikat Kota Sehat

Tak jarang, perubahan cuaca ini menjadi penyebab banyaknya penyakit bermunculan salah satu adalah penyakit ISPA.

Penyakit ini perlu diwaspadai.

"ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak dan lansia, " tambah Didi.

Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2023 ini atau dari Januari sampai dengan Juli 2023, ada lebih dari 42 ribu kasus ISPA di Batam.

Kasus ISPA terbanyak terjadi di bulan Mei 2023, yakni sebanyak 7.553 kasus.

Rinciannya, pada Januari 2023 ada sebanyak 5.039 kasus ISPA, Februari 2023 ada 5.644 kasus, Maret 2023 ada 6.325 kasus.

Lalu ada 5.625 kasus ISPA pada April 2023, tercatat ada 7.553 kasus ISPA.

Pada Mei 2023, 6.429 kasus pada Juni dan 6.587 kasus pada Juli 2023.

Baca juga: Dinkes Batam Targetkan 8.513 Nakes Dapat Vaksin Covid-19 Booster Kedua

Sehingga totalnya berdasarkan data laporan Dinas Kesehatan Kota Bata pada 2023 sebanyak 42.535 kasus ISPA.

“Sebagian besar penderita ISPA ini menjalani rawan jalan, " ungkap Didi.

Didi menuturkan, dibandingkan data tahun lalu tidak ada kenaikan yang signifikan dalam kasus ISPA ini.

Pergerakannya tren dinilai masih cenderung melandai dibandingkan data tahun sebelumnya.

Pihaknya tetap mengimbau warga untuk waspada terhadap penularan ISPA.

“Kondisi cuaca atau peralihan cuaca juga bisa memicu ISPA. Untuk itu pakai masker saat di luar rumah sangat dianjurkan," katanya.

Selain ISPA, jika komplikasinya pada anak-anak biasanya masuk ke radang paru-paru.

Infeksinya sudah bukan lagi pada saluran pernapasan atasi.

Baca juga: Dinkes Batam Ajak Orangtua Sukseskan BIAN, Ini Manfaatnya Bagi Anak

Biasanya jika sudah masuk radang paru-paru atau pneumonia ini memerlukan perawatan medis serta bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Berdasarkan data Dinkes sepanjang tahun 2023 atau Januari hingga Juli 2023 terdapat 541 orang anak terserang penyakit pneumonia.
Angka ini jauh menurun dibandingkan tahun 2022 lalu yakni mencapai mencapai 2.765 kasus sepanjang tahun.

"Sebagian besar dari infeksi pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk dan pilek. Namun jika ISPA yang berkelanjutan akan menjadi Pneumonia atau infeksi paru-paru, " tuturnya.

Didi menambahkan, kasus pneumonia di sepanjang tahun ini tertinggi di bulan Juni 2023 yakni sebanyak 105 kasus.

Lalu di bulan Februari 84 kasus dan Juni 82 kasus.

Sebanyak 76 kasus di Maret dan 72 kasus di Januari 2023. Lalu 70 kasus di bulan Mei dan 53 kasus pneumonia di bulan April tahun ini.(TRIBUNBATAM.id/Bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved