BKKBN KEPRI
Hari Kontrasepsi Sedunia, Hasto Terangkan Penting Alat Kontrasepsi
Menurutnya, upaya mempertahankan kepesertaan kontrasepsi meskipun modern belum melebih 62 persen dan NKJP juga belum sesuai harapan. Akan tetapi, Tota
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia seluruh faskes dan TNI Angkatan Darat beserta faskesnya menggelar pekan KB secara serentak. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia (RI), Hasto Wardoyo mengingatkan sangat penting untuk berkontrasepsi pasca melahirkan.
Hal ini diungkapkan saat hadir secara virtual di Rumkitban 01.08.03 TNI AD Bengkong, Kota Batam, Kepri. Ia juga tampak mengapresiasi TNI karena bersedia bersama-sama berkolaborasi faskes-faskes TNI untuk pelayanan KB.
"Afektif jangan dilupakan. Capaian kontrasepsi sebelum pandemi Covid-19 di tahun 2018 dan 2019 angka kita belum mencapai 60 persen. Waktu itu angka kita di 59 persen," ujar Hasto.
Ia melanjutkan kemudian saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia angka turun 0.9 persen. Hal ini dikarenakan seluruh stakeholder bergerak bersama-sama.
"Sebelum pandemi angka kita sempat mencapai di angka 54 persen. Tapi harus tetap bersyukur kita pertahankan di angka 59 persen hingga saat ini. Mari bergerak bersama," katanya.
Menurutnya, upaya mempertahankan kepesertaan kontrasepsi meskipun modern belum melebih 62 persen dan NKJP juga belum sesuai harapan. Akan tetapi, Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia menurut BPS sudah mencapai 21.8 sedangkan menurut BKKBN mencapai 21.4.
Perbedaannya juga cukup kecil. Namun hal ini menunjukkan rata-rata perempuan hamil di Indonesia sudah diangka dibawah 22. Sementara target pada tahun 2024 akhir, TFR 24 akan tetapi saat ini 21.
"Terimakasih kepada segenap jajaran yang mendukung kontrasepsi ini. Korelasi antara KB dan stunting sangat kuat. Korelasinya juga terhadap autis. Kita tidak ingin seperti itu. Kontrasepsi suatu jalan untuk mengatur jarak kelahiran. Tuhan sudah mengatur jarak kehamilam direkomendasikan dalam Kitab, 3 bulan menyusui, 8 bulan ubun-ubun ditutup, 1000 hari sangat sudah penting," paparnya.
Ia menambahkan WHO mengamanatkan jarak melahirkan 36 bulan. Pasca persalinan mestinya berkontrasepsi. Ada 4.8 juta yang melahirkan setiap tahun. Namun baru sekitar 29 persen yang langsung kontrasepsi.
"Kebanyakan ibu tidak ingin hamil tapi karena tak pakai kontrasepsi hamil," katanya. (rus)
Gunakan Alat Kontrasepsi
Dalam mensukseskan Hari Kontrasepsi Sedunia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melibatkan sejumlah pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan capaian pengguna alat kontrasepsi.
Satu di antaranya dengan menggerakan seluruh fasilitas kesehatan dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) agar memberikan pelayanan KB gratis.
BKKBN Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga bekerjasama dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk menggerakkan masyarakat melakukan kontrasepsi. Mengadakan Pekan Pelayanan KB di Rumkitban 01.08.03 TNI AD Bengkong, Kota Batam, Kepri.
Pihaknya menargetkan 17 ribu warga di wilayah itu untuk menggunakan alat kontrasepsi. Mulai dari MOW, MOP, IUD, implan, kondom, pil buat masyarakat yang ada di Kepri.
| BKKBN Kepri Gelar Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB di Dabo Singkep Lingga |
|
|---|
| 21 Sekolah Lansia BKKBN Kepri jadi Motor Program SIDAYA |
|
|---|
| BKKBN Kepri Ajak Masyarakat Sukseskan PK-25, Kemendukbangga Perpanjang Hingga 31 Agustus 2025 |
|
|---|
| GENTING Capai 90 Persen Target, Warga Kepri Diajak Gotong Royong Cegah Stunting |
|
|---|
| Sambut HUT ke-80 RI, BKKBN Kepri Edukasi Quick Wins dan Gelar Layanan KB Gratis |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.