BATAM TERKINI
Kualitas Udara di Batam Tidak Sehat pada Sabtu Pagi, Warga Diimbau Pakai Masker
Kualitas udara di Batam pada Sabtu (7/10) pagi ini masuk kategori tak sehat berada di angka 111. DLH minta warga pakai masker di luar ruangan
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam menyampaikan informasi hari ini kualitas udara di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tidak sehat.
Pada Sabtu (7/10/2023) pagi ini, nilai nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) mencapai 111 atau masuk kategori tidak sehat (kuning).
Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Batam, IP mengimbau untuk tetap menjaga kesehatan. Terutama yang berisiko tinggi asma, lansia, anak-anak dan ibu hamil.
"Saatnya gunakan masker untuk aktivitas di luar ruangan," kata Ip.
Ip berharap kualitas udara bisa dikembali baik di Kota Batam.
Pantauan Tribunbatam.id di Kawasan Botania 1 Batam Center Sabtu pagi terlihat berkabut. Tak seperti biasanya, awan biru terlihat pada pagi hari.
Sebelumnya, DLH Batam sebut kualitas udara di Batam berada pada kategori sedang dengan nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) 72.
Kepala Bidang Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam IP mengatakan angka ISPU di kota itu semakin menurun.
"Kualitas udara hari ini dalam kategori sedang dengan nilai ISPU 72," kata IP.
Pada Rabu (4/10/2023), kualitas udara di itu terjadi penurunan dengan tingkat Particulate Matter (PM2.5) atau partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer) mencapai 92.
Baca juga: Kasus ISPA di Batam Meningkat, Kadinkes Singgung Kualitas Udara
Terdapat lima kategori ISPU, di antaranya dalam rentang 1-50 pada kategori baik, rentang 51-100 pada kategori sedang, rentang 101-200 pada kategori tidak sehat, rentang 201-300 pada kategori sangat tidak sehat, dan rentang 301 ke atas kategori berbahaya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau memastikan tidak ada kiriman asap di daerah itu, dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatra.
"Berdasarkan dari gambar yang diperlihatkan oleh citra satelit, kami tidak melihat adanya kiriman asap di Batam," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam Suratman di Batam, Jumat.
Ia menjelaskan adanya kabut yang terlihat setiap pagi dan sore hari di Kota Batam, beberapa hari terakhir ini, bukan kabut asap kiriman akibat kebakaran hutan.
Ia menyebutkan pengertian kabut dan asap yang ditimbulkan akibat karhutla itu berbeda.
Kabut adalah sekumpulan tetesan air yang melayang dekat permukaan tanah yang dapat menyebabkan berkurangnya jarak padang. Lapisan kabut juga dapat menyerap dan menghamburkan cahaya. (TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)
Mahasiswi Ungkap Beratnya Jadi Guru di Pulau, Ini Respons Wali Kota Batam |
![]() |
---|
Amsakar Jawab Tuntutan Mahasiswa, Ajak Sosialisasi Kesadaran Warga soal Sampah dan Banjir |
![]() |
---|
BEM SI Kepri Nilai Kebijakan Investasi Batam Jauh dari Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Batam Jadi Tempat Penyelundupan Manusia, Sepanjang Tahun Polda Kepri Tangkap 84 Mafia TKI |
![]() |
---|
Bahas RKUHAP, DPR RI Kumpulkan Aparat Penegak Hukum di Kepri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.