Perceraian dan Dampak Psikologisnya Bagi Anak Dibahas Dalam Tribun Batam Podcast

Tribun Batam Podcast hadirkan narasumber Mediator Non Hakim di Pengadilan Agama Batam dan Karimun bahas perceraiann dan dampaknya ke anak

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
tangkap layar youtube Tribun Batam
Host Tribun Batam, Sihat Manalu mewawancarai Rica Irma Dhiyanti, S,Kom, Msi (Mediator Non Hakim di Pengadilan Agama Batam dan Karimun) bahas tema Dampak Negatif Anak-anak Korban Perceraian, Rabu (18/10/2023) 

NB : Sebelum tergugat dan penggugat masuk ke meja sidang, ada kewajiban saya sebagai mediator untuk terlebih dahulu melakukan komunikasi mediasi. Dalam mediasi itu kita tanya lagi seperti apa cerita akhir dari hubungan mereka nanti. Ketika kami mediasi, nanti anak-anaknya kepada siapa?

Apakah bapak ibu sudah siap untuk berpisah.

Tidak selamanya perceraian itu buruk, namun dominan lebih banyak buruknya. Perceraian itu lebih didominasi faktor ego suami atau istri. Terus dari ekonomi juga.


TB : Menurut anda, ketika melakukan mediasi dengan pasangan yang ingin bercerai lalu akhirnya membatalkan cerai?

NB : Dalam perceraian ada cerai talak dan gugat. Talak, laki-laki penggugat sedangkan gugat laki-laki tergugat. Dalam proses cerai, itu ada tahapan upaya mediasi.


TB : Seperti apa tips untuk mencari pasangan hidup ?

NB : Menikah itu, kalau bagi saya pertama koleksi dulu. Lalu seleksi, kemudian evaluasi lalu eksekusi baru resepsi baru kita menikah. Lima tahapan ini harus dilalui seseorang.

Koleksi itu bukan berarti dipacarin, melainkan ditemanin.


TB : Kenapa lebih banyak wanita yang gugat cerai?

NB : Biasanya kalau yang minta cerai laki laki dia akan susah balikan. Tapi kalau wanita yang minta cerai, masih punya potensi rujuk balik sama suami setelah masuk di pengadilan.


TB : Ada beberapa faktor yang menyebabkan perceraian?

NB : Sang istri ini, harus multitalen, mulai dari urusan dapur masak, nyuci, nyapur, intinya dapur, sumur dan kasur dan ditambah lagi jadi Gojek, jemput anak sekolah. Lalu sang suami pulang kerja melihat sang istri terlihat kucel, lesu dan pakai koyo.


TB : Bagaimana menjaga pikiran dan rasa yang harus dilakukan oleh istri dan suami ?

NB : Nah, kembali lagi. Awal mula tujuan pernikahan itu. Mencintai itu mudah, namun merawat cinta itu yang sulit. Maka mencintai lah tanpa syarat. Mencintai wanita cantik itu ada kekurangannya. Bunga mawar saja ada durinya. Makanya cintai dulu diri sendiri, cintai kekurangan lalu kita dapat melihat kekurangan pada pasangan.

Suaminya pun harus memberikan perhatian pada istri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved