Natuna Krisis Guru Olahraga dan Kesenian, Ini Langkah Disdik

Krisis guru olahraga dan kesenian sudah terjadi di Natuna selama beberapa tahun terakhir. Jumlahnya sangat kurang dibanding sekolah yang ada

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Muhammad Ilham
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Jhoni sebut Natuna masih krisis guru olahraga dan kesenian 

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau (Kepri) dinyatakan krisis guru bidang pendidikan olahraga dan kesenian.

Kekurangan tenaga pendidik itu sudah berlangsung sejak beberapa tahun belakangan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Indra Jhoni.

Ia menjelaskan, kekurangan tersebut cukup banyak bahkan melebihi setengah dari total guru yang dibutuhkan.

Pada kesempatan itu ia juga menyatakan, jumlah guru olahraga dan kesenian di Natuna sedikit jumlahnya dan sangat disayangkan.

Menurutnya kekurangan tenaga pengajar bidang olahraga dan kesenian ini juga menjadi kendala untuk proses belajar mengajar di sekolah tingkat SD dan SMP di Natuna.

Baca juga: Guru Ngaji sampai Imam Masjid di Sagulung Terima Insentif, Perjuangan Sejak 2009

"Kita kurang guru olahraga sampai 50 persen dan kurang guru kesenian 75 persen. Ini sudah parah," kata Indra Jhoni, Rabu (25/10/2023).

Ia pun mengaku heran kekurangan ini bisa terjadi pada zaman modern yang notabene seluruh bidang kehidupan memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berlimpah.

"Kalau dulu kita kekurangan guru matematika dan bahasa Inggris wajar, karena waktu itu akses pendidikan kita belum seterbuka sekarang. Tapi sekarang ini malah kita kekurangan guru kesenian dan olahraga. Heran juga saya," tuturnya.

Indra mengaku tidak yakin jika Natuna tidak memiliki potensi SDM di bidang seni dan olahraga yang bisa diandalkan, untuk menularkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya bagi generasi penerus melalui lembaga pendidikan.

"Padahal kita lihat di tengah masyarakat banyak yang menguasai bidang seni dan olahraga. Ini agak aneh," imbuhnya.

Baca juga: Guru SD Bintan Curhat Bullying Depan Polisi, Mengaku Cemas Kondisi Anak Didik

Oleh karena itu ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil sebuah langkah nyata untuk mengatasi kondisi krisis itu.

Dinas Pendidikan Natuna telah menyampaikan kepada Bupati Natuna, Wan Siswandi agar dapat berkoordinasi dengan Kementerian PAN RB terkait formasi penerimaan ASN khusus di bidang pendidikan olahraga dan kesenian.

"Itu saja baru yang bisa kita laksanakan karena mau merekrut Guru Tidak Tetap (GTT) seperti dulu, sudah tidak boleh lagi sekarang," katanya.

Menurutnya, jumlah ideal untuk guru kesenian dan olahraga harus lebih banyak dua kali lipat dari total sekolah.

Sementara jumlah satuan pendidikan dari tingkat PAUD, SD dan SMP yang ada di Kabupaten Natuna sebanyak 255 unit satuan pendidikan.

"Nah, jumlah guru kesenian dan olahraga kita itu idealnya lebih dari jumlah sekolah. Karena berdasarkan aturan, guru olahraga dan kesenian harus ada dua orang di setiap satuan pendidikan. Dan itu tidak terjadi di kita sekarang," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa krisis ini harus diselesaikan karena keperluan daerah terhadap SDM seni dan olahraga semakin hari kian meningkat.

Apalagi setelah adanya misi besar daerah untuk mengembangkan sektor pariwisata, Natuna tentu sangat memerlukan keberadaan para pelaku seni dan olahraga sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan pariwisata itu sendiri.

"Maka kami yakin krisis ini dapat diatasi meskipun secara bertahap. Karena kalau ini tidak diatasi, pertumbuhan pariwisata kita kedepan berjalan timpang. Karenanya krisis ini harua jadi perhatian banyak pihak, dan mudah-mudahan bisa terwujud," tutupnya. (Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved