PARIWISATA KEPRI AMAN

Sekolah di Lingga Sudah Ada Sejak Zaman Kesultanan, Kini Berumur 148 Tahun

Sekolah di Lingga ini sudah berumur 148 tahun karena sudah ada sejak Kesultanan. Statusnya kini telah sekolah dasar negeri.

|
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Istimewa
SEKOLAH DI LINGGA - Bangunan SDN 001 Lingga di Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Senin (30/10/2023). 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 001 Lingga, tampak berbeda dengan bangunan-bangunan sekolah yang lain.

Bangunan di sekolah yang berada di Jalan Encik Kasim, Kelurahan Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tampak berbentuk seperti rumah panggung.

Terlihat sederhana, namun bangunan panggung yang masih digunakan untuk belajar itu Benda Cagar Budaya (BCB).

Inilah sekolah tertua di Lingga, bahkan di Provinsi Kepri.

Sekolah yang dibangun pada zaman Kesultanan Lingga ini tak banyak berubah.

Bentuk bangunan sekolah panggung tersebut tetap dipertahankan keasliannya oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Baca juga: Cagar Budaya di Lingga Ini Selesai Rehab, Tempat Banyak Pemimpin Menimba Ilmu

Cagar budaya di Lingga Kepri cakks
CAGAR BUDAYA DI LINGGA - Bangunan SDN 001 Lingga di Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri, Senin (30/10/2023).

Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardi menyebutkan, dari catatan yang ia dapat dari tetua di Lingga, bangunan sekolah yang kini berstatus sekolah negeri itu dibangun pada tahun 1875.

Pada tahun itulah Sultan Sulaiman Badrull Alamsyah II mulai memerintah hingga 1883 Masehi.

Berlandaskan catatan itu, artinya sekolah ini sudah berusia 148 tahun.

Awalnya masih sekolah ini disebut sekolah arab, karena memang dipakai untuk tempat anak-anak belajar agama.

“Pembelajarannya memakai tulisan Arab Melayu. Ada seorang guru besar, Kuril Sulaiman namanya, ia dari Minangkabau. Dengan huruf-huruf Arab Melayu itulah terjadi tunjuk ajar pada kita dalam ilmu pengetahuan,” ungkap Lazuardi.

Bangunan sekolah tertua di Kepri ini, dikatakan Lazuardi telah banyak melahirkan generasi berpendidikan di Lingga.

Baca juga: Hasil Kesepakatan, Pemda Lingga Pasang Patok Batas Desa Bakong-Tanjung Irat

Meski Kerajaan Lingga runtuh pada 1911, sekolah ini tetap dimanfaatkan.

Menyesuaikan dengan siatuasi di negeri ini, sekolah arab tersebut kemudian berubah menjadi Sekolah Rakyat (SR).

“Pada waktu SR itu, sekolah ini terdiri dari 4 kelas, berbentuk L terputus. Baru kemudian diambil, alih Belanda. Belanda juga sempat memakai sekolah tersebut. Baru kemudian menjadi sekolah SD 044. Kemudian seiring kemerdekaan RI barulah sekolah tersebut menjadi SD 01, kemudian SD 001,” ungkap Lazuardi, yang juga menamatkan SD di sekolah ini.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved