AIR SUMUR MENGANDUNG MINYAK
Air Tanah Warga Tanjungpinang Diduga Tercemar Minyak, DLH Singgung Kondisi Anggaran
DLH Tanjungpinang buka suara terkait air tanah warga yang diduga tercemar minyak hingga viral.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
WARGA Takut Kebakaran
Kondisi air sumur di Tanjungpinang ini sebelumnya berwarna hitam pekat diduga tercemar minyak.
Baca juga: Pemko Tanjungpinang Bidik Pajak Air Tanah Demi Dongkrak PAD
Air sumur di Tanjungpinang itu, biasa digunakan oleh warga Jalan Soekarno Hatta Gang Nilla I RT 03 /RW 14, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga Gang Nila RT 03 RW 14 yang ditemui di rumahnya, Mina menuturkan, air sumur miliknya sudah tidak bisa digunakan dari tahun 2018 lalu.
"Jadi sudah ada sekitar 4 sampai 5 tahun lalu. Tapi beberapa hari terakhir mesin air rusak, jadi tak bisa ambil air. Setelah itu kami timba, ternyata ada minyaknya," katanya, Selasa (31/10/2023).
Ia mengaku khawatir dengan kondisi itu.
Dirinya juga tidak memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami sudah tidak ada air. Ini air buat mandi, masak dan lainnya kami beli terus tiap hari," terangnya.
Baca juga: Aksi Heroik Petugas Damkar Selamatkan Kucing Masuk ke Sumur Warga di Bintan
Mina juga menambahkan, saat mengetahui adanya minyak didalam sumurnya, dirinya juga pernah mencoba mengetes pada motor kecil dan mencoba membakar tumpahan air yang bercampur minyak dengan api.
"Saat kita coba dengan disulut api langsung kebakar. Terus kami cium aja dari jauh ini udah terasa baunya," jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua RT 03, Hendra mengatakan bahwa ada 7 rumah yang air sumur tercemari minyak di lokasi tersebut serta satu sumur umum yang digunakan banyak warga lain.
"Tapi yang paling parah rumah milik Mina. Kita tidak tahu minyak tu dari mana," terangnya.
Perihal tercemarnya sumur warga, dirinya juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang.
"Kita sudah melaporkan hal ini kepada DLH Tanjungpinang. Pihak DLH juga sudah mengambil sample dan masih menunggu hasil," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, pada tahun 2018 saat ditemukannya minyak di sumur air milik warga, SPBU sudah mengecek lokasi tersebut.
"Saat itu pihak SPBU mengatakan tidak ada kebocoran. Jadi kami tidak tahu minyak ini dari mana. Kami masih nunggu hasil dari DLH," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.