KEPRI TERKINI
Batam dan Tanjungpinang Jadi Tolak Ukur, BI Kepri Ungkap Kondisi Inflasi
Bank Indonesia perwakilan Kepri di Batam mengungkap kondisi inflasi. Dua kota diketahui menjadi tolak ukur.
KEPRI, TRIBUNBATAM.id - Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) menilai tingkat inflasi Kepri di bulan Oktober 2023 masih terkendali.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Kepri, Batam dan Tanjungpinang, mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (month to month).
Secara tahunan, kalender inflasi gabungan dua kota tersebut tercatat sebesar 1,54% (ytd). Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,37% (mtm) dan 0,07% (mtm).
"Dengan demikian, secara tahunan, gabungan dua kota di Kepri mencatatkan inflasi sebesar 2,46% (year on year) atau masih terkendali dalam kisaran target inflasi nasional 3,0±1%," ujar Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri, Suryono, melalui siaran pers, Sabtu (4/11/2023).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepri terutama didorong oleh kelompok transportasi.
Komoditas utarna penyumbang inflasi tersebut yakni tarif angkutan udara yang meningkat sejalan dengan kenaikan permintaan dan bensin seiring dengan penyesuaian harga BBM non subsidi.
Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Seperti harga beras, daging ayam ras, dan cabai rawit, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu harga emas perhiasan.
"Sementara itu, komoditas telur ayam ras, bayam, wortel, minyak goreng dan kentang mencatatkan penurunan harga," jelas Suryono.
Inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepulauan Riau dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Pada bulan Oktober 2023, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di tiga Kabupaten/Kota.
Disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID serta sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi barang, kecukupan ketersediaan pasokan, dan kewajaran harga pangan.
Selain itu, kegiatan serah terima cold storage komoditas cabai dari Bapanas ke Provinsi Kepulauan Riau telah dilakukan dan siap dioperasikan dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan cabai.
"Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi tekanan inflasi yang meningkat dengan memperkuat GNPIP. Dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah di berbagai daerah," ujar Suryono.
Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID berupaya meningkatkan produksi pangan lokal, mendorong dan mengoptimalkan program tanam pekarangan, meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut, serta pemenuhan pakan ternak dengan harga lebih terjangkau.
Sedangkan untuk menjamin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi untuk memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup.
Dari sisi teknologi, penguatan digitalisasi data informasi pangan akan terus dioptimalkan melalui koordinasi perancangan dashboard pemantauan data inflasi terintegrasi.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/*)
Jawaban Gubernur Kepri Ditengah Tangisan PPPK yang Belum Gajian: Kalau Ada Uang Langsung Bayar |
![]() |
---|
Sakit Tapi Tak Berdarah, Masuk 2 Bulan PPPK Kepri Tak Terima Gaji, Padahal Sudah Jalani Kewajiban |
![]() |
---|
Aktivitas di Pelabuhan Tanjung Moco Tanjungpinang Kembali Bergairah, Terus Kerjasam Dengan Provinsi |
![]() |
---|
Terima Penghargaan dari BNN RI, Dinilai Berhasil Terapkan P4GN di Bintan Kepri |
![]() |
---|
Pulau di Anambas Dijual di Situs Internasional, Wagub Kepri Murka, BIN Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.