Bank Indonesia Kepri

BI Kepri Gelar Pertemuan Tahunan KUPVA BB dan Layanan Remitansi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri kembali gelar Pertemuan KUPVA BB. Kegiatan kali ini digelar di Marriot Hotel Harbour Bay Batam

Editor: Dewi Haryati
Ist
Seremoni pembukaan Pertemuan Tahunan KUPVA BB dan Layanan Remitansi Tahun 2023 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BI Kepri) kembali menggelar Pertemuan KUPVA BB dan Layanan Remitansi Tahun 2023, di Marriott Hotel Harbour Bay, Batam, Kamis (9/11/2023).

Pertemuan ini merupakan wadah koordinasi dan diskusi antara para pelaku penyelenggara Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) serta Penyedia Jasa Pembayaran Layanan Remitansi (PJP LR) se-Provinsi Kepulauan Riau.

Koordinasi ini menjadi penting, mengingat lokasi Kepri sebagai wilayah kepulauan yang berbatasan dengan negara-negara tetangga, meningkatkan risiko Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT).

"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian BI Kepri dalam menciptakan situasi kondusif terkait transaksi pada KUPVA BB dan Layanan Remitansi. Terutama menjelang pemilu, risiko ini harus kita mitigasi," ujar Kepala Perwakilan BI Kepri, Suryono.

Ia juga menyebutkan, jumlah KUPVA BB dan PJP LR di Kepri terbanyak kedua secara nasional, posisinya di bawah DKI Jakarta. Jumlah KUPVA BB di Kepri saat ini sebanyak 115 kantor, dan PJP LR sebanyak 60 lembaga.

Dengan menempati posisi terbanyak kedua secara nasional, pihak menilai pencegahan dan upaya minimalisir risiko TPPU dan TPPT harus melalui koordinasi berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, yakni Pemerintah, pelaku usaha, aparat penegak hukum, dan masyarakat.

Baca juga: Bank Indonesia Blokir QRIS Buat Judi Online, Minta Warga Cermat Bertransaksi

"Sekarang sanksinya jelas, selain berupa teguran tertulis, administrasi dan denda, ada juga sanksi hukuman penjara. Jadi kami sangat berharap menjelang Pesta Demokrasi 2024, semuanya berjalan baik dan tidak ada pelanggaran," ujar Suryono.

Pertemuan tahunan tersebut turut dihadiri oleh Kapolda Kepri, Irjen Pol Tabana Bangun; Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina, yang diwakili oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kepri, Diky Wijaya; serta Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, yang memberikan sambutan secara daring.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, menurut kondisi geografis, posisi Kepri yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, membuat risiko TPPU dan TPPT masih tergolong menengah hingga tinggi. 

Dengan demikian, ia mengapresiasi BI Kepri yang telah menggelar pertemuan bersama para penyelenggara KUPVA BB serta PJP LR. Pertemuan ini diharapkan menciptakan koordinasi dan sinergi yang tepat sasaran dalam pencegahan TPPU dan TPPT.

"Diperlukan pemahaman dan saling koordinasi antara Bank Indonesia, bersama PPATK, aparat penegak hukum, asosiasi KUPVA BB dan Layanan Remitansi, serta pihak lainnya," ujar Doni.

Baca juga: Bank Indonesia Perkirakan Kinerja Penjualan Eceran Tetap Kuat pada Agustus 2023

Pertemuan Tahunan KUPVA BB dan Layanan Remitansi diisi dengan talkshow yang mengangkat tema "Safeguarding Democracy from Money Laundering and Terrorist Financing Hazard through Regional Supervision".

Talkshow ini menghadirkan empat orang narasumber yang memaparkan materi sesuai tupoksi masing-masing, dengan dipandu oleh Ira Koesno sebagai moderator.

Empat narasumber tersebut di antaranya, Direktur Pengawasan Kepatuhan Penyedia Jasa Keuangan, Syahril Ramadhan; Kepala Departemen Surveilans Sistem Keuangan, Y. Budiatmaka; Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri, Kombes Pol Nasriadi; dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Adidoyo Prakoso. (TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved