PENEMUAN MAYAT DI BATAM

Motif Pembunuhan ASN Wanita di Batam Hingga Sejumlah Fakta Lainnya

Motif pembunuhan ASN wanita di Batam akhirnya diungkap polisi setelah menangkap tersangka, suami kedua korban. Berikut deretan faktanya.

TribunBatam.id/Istimewa
MOTIF PEMBUNUHAN ASN DI BATAM - Polisi mengungkap motif pembunuhan ASN wanita di Batam setelah menangkap tersangka yang tak lain suami kedua korban. Foto polisi memasang police line di lokasi penemuan mayat wanita dalam kamar di Perumahan Muka Kuning Indah, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Senin (10/11/2023) dini hari. Korban ditemukan dalam kondisi luka bakar mencapai 90 persen. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Motif pembunuhan ASN di Batam yang ditemukan dengan luka bakar hingga 90 persen dalam rumahnya di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji diungkap polisi.

Itu terungkap setelah polisi menangkap Ahmad Yuda, suami kedua korban yang bernama Tetty Rumondang Harahap.

Polisi menangkap tersangka pembunuhan di Batam ini di Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (11/11/2023) malam.

Ia selanjutnya dibawa ke Batam via Bandara Hang Nadim serta tiba Minggu (12/11) sekira pukul 10.20 WIB.

Begitu tiba di Batam, polisi langsung membawa tersangka pembunuhan mantan Direktur RSUD Padang Sidimpuan itu ke TKP, yakni Perumahan Muka Kuning Indah I, Blok AD Nomor 04.

Baca juga: Pembunuhan di Batuaji Batam, Ahmad Yuda Cemburu

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono membenarkan penangkapan tersangka pembunuhan ASN wanita di Batam tersebut.

Polisi dengan cepat bisa memburu pelaku pembunuhan karena banyak bukti petunjuk yang ditinggalkan di lokasi kejadian.

TribunBatam.id merangkum deretan fakta pembunuhan di Batam yang membuat geger itu hingga motif tersangka nekat berbuat demikian.

POLISI Akui ada Kejanggalan

Penemuan mayat di Batam buat geger warga Perumahan Muka Kuning Indah 1, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam.

Sesosok mayat wanita ditemukan dalam kamar di perumahan itu.

Penemuan mayat di Batam itu pertama kali ditemukan oleh tetangga korban, Sabtu (11/11/2023) sekira pukul 00.30WIB.

Mulanya, ia curiga karena sampai malam hari belum ada aktivitas dalam kamar di rumah tersebut.

Warga sekitar yang mengetahui kabar tersebut memberitahukan ke Polsek Batuaji.

"Tadi malam polisi sudah turun dan mayatnya sudah dibawa oleh polisi," ucap seorang warga di lokasi kejadian kepada TribunBatam.id, Sabtu (11/11/2023).

Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Budi Hartono membenarkan adanya penemuan mayat di Batam itu.

Kepada media Hartono mengatakan polisi masih menyelidiki dan mengembangkan kasus ini.

Dia tak mengelak terdapat beberapa kejanggalan yang ditemukan anggota di lapangan terkait penemuan mayat di Batam itu.

DUA Orang Datangi Rumah Korban

Sebelum ditemukan meninggal dunia di Batam, Tetty Rumondang Harahap (60), warga Perumahan Muka Kuning Indah 1, Batuaji, Batam, terakhir kali terlihat pada Jumat (3/11/2023) lalu.

Saat itu ada tetangga korban yang melihat Tetty sedang bersih-bersih rumah.

"Kami terakhir melihat korban sedang bersihkan teras rumah Jumat (3/11/2023) lalu," kata sumber kepada TribunBatam.id, Sabtu (11/11/2023).

Di hari itu juga, suami korban diketahui berangkat ke Jakarta diantar oleh sopir.

"Tidak lama setelah suaminya berangkat, ada dua orang laki-laki yang datang ke rumahnya menggunakan mobil silver," ujarnya.

Menurutnya, setelah kedua laki-laki yang menggunakan mobil silver itu masuk ke rumah korban, sejak saat itu tidak ada lagi aktivitas di rumah tersebut.

"Itulah baru keesokan harinya ketahuan bahwa ibu itu sudah meninggal," kata sumber.

Sumber mengatakan, korban belum lama ini tinggal di perumahan tersebut bersama suaminya.

Mereka memiliki dua unit mobil Alphard, satu Fortuner, satu unit Honda Brio dan satu unit Agya.

"Banyak mobil mereka, kami juga awalnya kaget, dan segan juga," katanya.

Selama tinggal di rumah itu, sumber sempat berkomunikasi dengan korban. Ia mengenal korban sebagai orang yang tidak terlalu banyak bicara.

"Ibu itu kayak pejabatlah, tutur katanya tertata rapi, saya hanya dikasih tahu anaknya ada tiga dan semuanya ada di Jakarta," kata sumber.

Seingat sumber, dua minggu terakhir korban bersama suaminya hanya malam saja pulang ke rumah.

"Kalau sepintas memang mereka itu orang sibuk," katanya.

Dari pantauan, rumah korban ini jauh dari jalan raya. Bahkan di kompleks perumahan, posisinya paling belakang.

Sebelumnya diberitakan, warga Batuaji geger penemuan mayat di Batam. Mayat perempuan yang diketahui bernama Tetty Rumondang Harahap (60) itu, diduga jadi korban pembunuhan sadis.

Tetty ditemukan tak bernyawa di dalam rumahnya pada Minggu (5/11/2023) dinihari. Itu pun setelah ada orang yang mengaku keluarga korban datang, dan minta tolong untuk mengecek kondisi korban.

LUKA Bakar 90 Persen

Penemuan mayat di Batam itu baru diketahui warga sekitar, Sabtu (11/11/2023) sekira pukul 00.30 WIB.

Terbaru, identitas mayat wanita ini pun perlahan terungkap.

Ia merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Sumut berinisial Trh (60).

Kasatreskrim Polrestabes Barelang, Kompol Bernufus Budi Hartono mengungkap jika korban kelahiran Batusangkar, 5 September 1963.

“Iya benar, ada seorang wanita inisial TRH yang ditemukan dalam keadaan 90 persen hangus terbakar dengan posisi tubuh telungkup di atas tempat tidur milik korban," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Bernufus Budi Hartono yang dihubungi, Sabtu (11/11/2023).

Dari hasil olah TKP, korban diduga dibunuh dengan cara dianiaya lalu dibakar.

Kejadian ini di dalam ruang kamar tidur yang berada di lantai 1.

Berdasarkan dari keterangan beberapa saksi, korban terakhir terlihat beraktivitas pada Jumat (3/11/2023) sore.

Dari hasil keterangan saksi juga, diketahui korban terakhir tinggal bersama suaminya yang kini telah berangkat ke Jakarta untuk bekerja.

"Suami korban ini kerjanya di Jakarta, dan sudah berangkat ke Jakarta minggu lalu,” ungkap Budi melansir Kompas.com.

Terkait pelaku pembunuhan tersebut, Budi mengaku sampai saat ini pihaknya masih melakukan lidik.

Sudah beberapa saksi yang dilakukan pemeriksaan.

Penyidik masih mendalami untuk mengungkap motif dari kasus ini.

“Namun, guna mengetahui penyebab pasti meninggalnya, korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk dilakukan autopsi," pungkas Budi.

Informasi yang dihimpun TribunBatam.id, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan itu.

Ia rencananya akan tiba di Batam hari ini dari Pekanbaru menggunakan pesawat, Minggu (12/11/2023).

7 TABUNG LPG 3 Kg dan 8 Botol Pertalite Kelilingi Jasad Korban

Penemuan mayat wanita di Batam dengan kondisi tak wajar di salah satu perumahan di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji memunculkan fakta baru.

Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah sekaligus TKP penemuan mayat di Batam itu.

Selain satu unit ponsel android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lain dari rumah itu.

Di antaranya tujuh tabung gas LPG 3 Kg yang mengelilingi tubuh wanita yang ditemukan tewas dalam kamar rumah itu.

Kemudian delapan botol berisikan bahan bakar minyak (BBM) jenis partalite yang juga mengelilingi tubuh korban.

Polisi juga menemukan kain serta pakaian dan kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.

"Kayu dan kain itu ditimpa tujuh botol berisi pertalite yang belum terbakar," ungkap Kapolresta Barelang melalui Wakapolsek Batuaji, AKP Herman Kelly melansir Kompas.com.

Kelly menyebut jika luka bakar yang ada pada tubuh wanita itu mencapai 90 persen.

Ia menduga korban tewas disebabkan luka benda tumpul di bagian kepala.

Sebab, saat ditemukan kondisi kepala korban terbungkus kantong sampah berwarna hitam.

Di bagian dalam kantong sampah tersebut terdapat berlumuran darah.

Dalam kantong sampah tersebut terdapat banyak darah segar yang sudah mengering.

“Belum diketahui siapa dan apa motif pelaku. Namun berdasarkan fakta di lapangan, diduga pelaku hendak merekayasa pembunuhan tersebut seolah-olah korban kebakaran,” ungkap Kelly.

Sementara tetangga mengungkap jika wanita yang ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar berinisial Trh (60).

Ia diketahui pernah menjabat Sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).

Bahkan, wanita itu masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumut.

“Di Batam, korban ini berprofesi sebagai dosen keperawatan di salah satu universitas swasta, tapi saya tidak tahu juga universitas mana,” kata Ali, tetangga korban yang ditemui di kediamannya, Sabtu (11/11/2023).

Ali mengungkapkan, selama bertetangga, korban dikenal orang yang sangat ramah dan tinggal bersama suaminya.

“Tapi suaminya bekerja di Jakarta, jadi tidak terlalu lama di sini, kecuali pas liburan baru mereka kumpul,” kata Ali.

POLISI Cari Mobil Alphard Korban

Penemuan mayat ASN wanita di Batam dengan kondisi luka bakar sekitar 90 persen masih diselidiki Polsek Batuaji.

Penyelidikan polisi termasuk mencari keberadaa Toyota Alphard milik ASN wanita milik Tetty Rumondang Harahap.

Jasad ASN di Pemprov Sumut ini ditemukan dalam kamar di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Buliang, Kecamatan Batuaji dengan kondisi hangus terbakar, Sabtu (11/11/2023) dini hari.

Penyidik Polsek Batuaji juga mengamankan sejumlah barang bukti di TKP.

Termasuk 7 tabung gas elpiji ukuran 3 kg dan 8 botol Pertalite yang mengelilingi jasad ASN wanita di Batam itu.

"Kami masih cari belum ketemu, untuk mobil Alphard milik korban," ungkap Kapolresta Barelang melalui Kanitreskrim Polsek Batuaji, Ipda Asmir kepada TribunBatam.id, Minggu (12/11/2023).

Asmir ditemui di lapangan saat mencari alat bukti lainnya di saluran drainase induk depan RS Graha Hermine.

Sementara saat ditanya mengenai dua unit mobil lainnya yakni satu unit Fortuner dan Honda Brio, Asmir mengatakan tidak mengetahui mengenai hal tersebut.

"Yang lain kita gak tau, yang kita tau hanya Alphard aja," katanya.

PAKAI Rambut Palsu Coba Kelabui Polisi

Pelarian Ahmad Yuda terhenti. Ahmad Yuda ditangkap dalam kasus pembunuhan terhadap TRH (60), wanita warga Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Ahmad Yuda ditangkap di terminal bus di Pekanbaru, Riau, saat hendak melarikan diri ke Medan, Sumut, Sabtu (12/11/2023).

Sebelumnya untuk mengelabui polisi, Yuda sempat ke Jakarta, dan dari Jakarta ia terbang ke Pekanbaru.

Bahkan agar pihak kepolisian tidak dapat mengenali dirinya, pelaku memakai rambut palsu.

Yuda tiba di Batam sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (12/11/2023) dan langsung dibawa ke RS Harapan Bunda untuk mendapatkan perawatan medis, karena ditembak aparat akibat berusaha kabur.

“Alhamdulilah Tim Jatanras Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Batuaji bertindak cepat dan tidak perlu waktu lama pelaku pembunuhan sadis di Batuaji langsung berhasil diungkap,” kata Waka Polsek Batuaji AKP Herman Kelly yang dihubungi, Minggu (12/11/2023).

Kelly mengaku saat ini pelaku sudah berada di Mapolresta Barelang untuk menjalani pemeriksaan.

“Sabar ya, masih dilakukan pemeriksaan, jadi belum diketahui apa motif pembunuhan ini,” ungkap Kelly.

Disinggung apakah pelaku itu adalah suami korban, Kelly mengaku belum bisa memastikannya karena penyidik Satreskrim Polresta Barleng baru akan memeriksanya.

“Secepatnya nanti diinfokan," papar Kelly. Sebelumnya, TRH ditemukan tewas mengenaskan di rumah kontrakannya di Kelurahan Buliang, Batuaji, Batam, Sabtu (12/11/2023) dini hari kemarin.

Korban pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut).

Bahkan korban masih bersatatus aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan berdinas di Dinas Kesehatan Sumut.

Polisi menduga korban tewas karena luka benda tumpul di kepala.

Saat ditemukan, kondisi kepala korban terbungkus kantong sampah berwarna hitam.

Bagian dalam kantong sampah tersebut berlumuran darah.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti (BB), di antaranya satu unit ponsel Android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar.

Kemudian tujuh unit tabung gas LPG 3 kg yang mengelilingi tubuh korban di dalam kamar tersebut, delapan botol berisikan bahan akar minyak (BBM) jenis partalite yang juga mengelilingi tubuh korban.

Polisi juga menemukan kain serta pakaian dan kayu kering yang dirangkai saling terhubung sejauh lebih kurang lima meter dari tubuh korban.

MOTIF

Kanitreskrim Polsek Batuaji Ipda Asmir mengatakan motif sementara kasus pembunuhan ini adalah masalah asmara. Pelaku yang tak lain adalah suami kedua korban cemburu karena korban melakukan kontak dengan pria lain.

“Itu pengakuan sementara dia. Lagi dikembangkan,” kaya Asmir.

Dari pengakuan pelaku dimana dirinya menghabisi nyawa istrinya dengan cara dipukul pakai kayu di bagian leher 13 kali, kepala 11 kali, dan wajah 2 kali.

Setelah memukul istrinya dengan kayu, istrinya tak berdaya, ia membungkus kepala istrinya dengan kantong plastik, dan selanjutnya membakar jenazah istrinya yang sudah terbujur kaku di dalam kamar.

Selanjutnya pelaku meletakkan tabung gas disekiling tubuh istrinya, dan juga menaruhnkain dari kamar sampai ke pintu depan di atasnya diletakkan botol air minum berisi Pertalite.

Selanjutnya pelaku menyulut api ke tubuh istrinya yang membuat jenazah istrinya terbakar hingga 90 persen.

Pelaku berharap istrinya terbakar dan rumahnya meledak.

Selanjutnya pelaku melarikan diri dari Batam.

Saat ini polisi masih melakukan penyidikan secara maratan terhadap pelaku.

Unitreskrim Polsek Batuaji juga masih mencari barang Bukti untuk melengkapi berkas penyidikan terhadap kasus pembunuhan di Batuaji.(TribunBatam.id/Ian Sitanggang) (Kompas.com/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved