PEMILU 2024

Hng Jin Gui - Rakyat Tidak Sanggup Beli Beras Mahal

Caleg Dapil 1 DPRD Batam Hng Jin Gui prihatin dengan tingginya angka kebutuhan hidup di Batam.  Selain pendidikan mahal, warga juga tak sanggup membel

TRIBUNBATAM
Hng Jin Gui saat podcast di Tribun Batam 

TB : Kenapa harus fokus di pendidikan?

HJ : Karena menurut saya, karena melalui pendidikan ini membuat masyarakat lebih pintar dan bijak sehingga bisa keluar dari kemiskinan.

TB : Apa yang menjadi persoalan penting. Apakah lebih kepada kemauan seseorang untuk sekolah atau lebih kepada biaya?

HJ : Persoalannya paling penting adalah biaya yang sangat tinggi. Terkadang mereka yang mampu tapi dilandasi dengan biaya, akhirnya tidak jadi sekolah.

Saya sangat miris karena banyak orangtua yang berjuang tapi Pemerintah kurang mendukung sehingga tidak efisiensi.

TB : Sejak kapan mulai terjun ke politik?

HJ : Sejak tamat kuliah, dan saat itu kawan saya ajak pulang ke Indonesia, dan bergabung dengan partai sebelum yakni PSI. Kalau tidak salah sekitar tahun 2019 lalu.

TB : Kenapa tidak dikembangkan dulu, apa yang diperoleh selama belajar di Amerika?

HJ : Hal yang mendorong saya langsung ke politik, karena saya merasakan perihnya perjuangan untuk menempuh pendidikan itu sangat susah. Bagaimana orangtua berjuang untuk anak sekolah. Dan saya ingin berjuang dan membantu mereka agar tidak seperti dulu yang saya alami lagi.

TB : Sempat di PSI dan pernah raih predikat pengelolaan keuangan partai terbaik. Itu keuangan Pemerintah atau seperti apa?

HJ : Benar itu uang dari Pemerintah. Selama tiga tahun berturut-turut mendapat predikat baik sebagai wajar tanpa tercela. Jadi setiap kegiatan saya harus buat laporan real termasuk mengumpulkan nota - nota pembelian barang atau jasa. Namanya uang rakyat itu harus dipertanggungjawabkan dengan baik.

TB : Kemarin pernah diberi nomor urut khusus, bagaimana ceritanya?

HJ : Beredar kabar saya akan diberikan nomor khusus. Tapi pada faktanya setelah saya diajak ke DPP PSI saya diberikan nomor urut satu. Seiring berjalannya waktu saya berpikir saya berjuang menjadi ketua partai bukan hal yang gampang. Tapi belakangan ada yang datang tak tau dari mana, tau-tau langsung jadi ketua. Dan itu terjadi di beberapa tempat di Indonesia. Karena menurut saya hal seperti itu melanggar perjanjian dan ideologi awal.

TB : Saat ini fenomenanya banyak yang manfaat bapaknya dalam berpolitik. Bagaimana pendapat mu?

HJ : Ada penelitian menunjukkan bahwa, orang yang pernah merasakan lebih bersimpatik terhadap situasi tertentu. Sehingga orang yang kehidupan menengah lebih berbaik hati ketimbang orang yang kaya. Menurut saya ini kurang sehat. Karena belum tentu anak pejabat itu semuanya baik. Dan kebanyakan hal seperti itu akhirnya mereka jadi tidak memahami namun lebih kepada mengikuti saja. Dan saya lihat saat ini adalah hanya seperti catur, ikut apa yang dilakukan oleh bapaknya saja. Dan itu kurang baik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved