LINGGA
Petani Jagung Lingga Raup Cuan Jelang Tahun Baru 2024, Ludes Dipesan Sebelum Panen
Banyak warga Lingga yang mencari ataupun memborong persediaan jagung, baik yang ada di pasar maupun langsung dari kebun.
Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Banyak warga Lingga yang sudah punya rencana untuk merayakan malam pergantian tahun.
Ada yang berkumpul dengan keluarga dan teman-teman maupun memghadiri acara di keramaian.
Salah satu aktivitas yang banyak dilakukan adalah bakar-bakar jagung yang dirasa menjadi salah satu makanan pilihan favorit hampir di setiap akhir tahunnya.
Banyaknya warga yang mencari ataupun memborong persediaan jagung, baik yang ada di pasar maupun langsung dari kebun.
Kondisi ini pun mendatangkan keuntungan bagi para petani jagung.
Sebut saja salah satunya bagi Didin (26), petani di Kelurahan Raya, Kecamatan Singkep Barat.
Banyaknya warga yang ingin menyantap jagung di malam tahun baru, membuatnya mengambil peluang menanam ribuan jagung di kebunnya yang berlokasi di Embung Bukit Tumang, Kelurahan Raya.
Baca juga: Ular Masuk Rumah Warga dan Bersembunyi di Ruang Tamu, Damkar Lingga Segera Evakuasi
Baca juga: Satpol PP Tanjungpinang Kerahkan 70 Personel di Malam Tahun Baru, Pantau Pantai dan Taman Kota
Didin menyebut, bahwa ada 3 ribu batang jagung yang ia tanam, hingga merawatnya lebih dari dua bulan ini.
"Tapi tak semuanya berhasil, ada yang gagal juga. Kira-kira berhasil ada 2 ribu batang," ungkap Didin saat ditemui TribunBatam.id, Sabtu (30/12/2023) pagi.
Menurutnya, salah satu faktor yang membuat beberapa batang jagung tak berhasil tumbuh, akibat musim hujan saat ini.
Meski begitu, ia pun bersyukur saat ini banyak buah jagung yang tumbuh subur, sehingga ia bisa menerima keuntungan dari penjualan.
Pembeli kebanyakan warga lokal, yang ingin merayakan malam pergantian tahun baru.
Harga yang Didin jual pun beragam, mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 7 ribu, tergantung dari besaran jagungnya.
"Untuk saat ini sudah dipesan semua, jadi yang sudah pesan langsung diambil dari kebun. Sebelumya dijual di Pasar ludes dan jagung yang ada di kebun saya sekarang tak dijual lagi karena sudah dipesan semua," terang Didin.
"Alhamdulillah, untuk hari ini juga ada yang ngambil lebih dari 50 jagung," imbuhnya.
Petani muda ini pun mengaku, untuk benih yang ia tanam mengeluarkan modal lebih kurang Rp 400 ribu.
Hal itu belum termasuk pembelian pupuk dan racun hama tanaman.
Ia mengungkapkan, saat musim hujan ini, perawatan jagung cukup ekstra dia lakukan, lantaran banyaknya ulat yang memakan tanaman.
"Jadi saya menggunakan racun untuk hama ulat, ada juga untuk mengatasi jamur," ujarnya.
Didin menambahkan, dalam menanam jagung ini baru tahun ini ia lakukan.
"Alhamdulillah perdana, nanam tanggal 15 Oktober, sekitar 75 hari masa panen," tambahnya. (*)
(TribunBatam.id/Febriyuanda)
Kemah Besar Pramuka di Lingga, Latih Kemandirian dan Pengembangan Diri Ratusan Pelajar |
![]() |
---|
Ular Masuk Rumah Warga dan Bersembunyi di Ruang Tamu, Damkar Lingga Segera Evakuasi |
![]() |
---|
Warga Marok Kecil Lingga Tebar 1,5 Ton Bibit Kerang, Berharap Hasil Panen Optimal |
![]() |
---|
KPU Lingga Libatkan Puluhan Petugas Pelipat dan Sortir Surat Suara di Gudang Logistik |
![]() |
---|
Musim Hujan tak Kurangi Minat Warga Lingga Mengunjungi Air Terjun Batu Ampar saat Liburan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.