MATA LOKAL CORNER

Nasib Laut Natuna Utara Kepri Setelah Debat Capres Kedua

Debat Capres kedua menyinggung kondisi Laut Natuna Utara di Kepri. Masing-masing relawan beradu pandangannya dalam program MLC Tribun Batam.

TribunBatam.id/Argianti DA Nugroho
DEBAT CAPRES KEDUA - (Kiri ke Kanan) Tim Kampanye Daerah Ganjar-Mahfud Kepri Irjen (PURN) Darmawan, Direktur Kampanye TKD Prabowo Gibran Kepri Agus Wibowo, TPD Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Kepri Wahyu Wahyudin, Dosen Fisipol Unrika Linayati Lestari, Ketua BEM Politeknik Negeri Batam Irwanda Gultom dan Dosen Ekonomi UIB Suyono Saputro saat menjadi narasumber dalam Mata Local Corner (MLC) dengan tema “Laut Natuna Utara Paska Debat Capres” di Studio Tribun Batam, Kamis (11/1). 

Sementara itu perihal konflik laut China Selatan mengatakan disana tak ada pulau dan memiliki potensi yang lumayan banyak. Ia menyepakati ketiga paslon.

"China lawannya siapa? Malaysia, Filipina Indonesia. Apabila sudah mencaplok tapal batas kita. Pak Prabowo kita bilang perkuatkan pertahanan di situ. Kita harus memprioritaskan karena wilayah Indonesia luas, armada kita belum cukup untuk memenuhi semuanya. Rp 130 Triliun itu tak cukup. Inilah yang menjadi problem," paparnya.

Apabila satu kapal Induk China nongkrong, Indonesia tak bisa berbuat apa-apa. Namun yang jelas potensi Natuna sangat jelas sekali.

Untuk mengeksplorasi harus butuh investasi besar.

"Marketnya untuk menjual gas itu ada di Vietnam. Pak Jokowi udah 4 atau 5 kali kesana. China apakah masih berani kapal-kapal kita. Siapapun terpilih pasti akan melaksanakan itu," sebutnya.

Baca juga: Ganjar -Mahfud Bergaya ala Film Top Gun saat Debat Capres

Ia menilai gas di Natuna bukan harus untuk elpigi. Sehingga CSR itu harus dirasakan masyarakat.

Keamanan dari luar juga harus didahulukan.

Urusan keamanan itu adalah urusan pemerintah pusat. Pemerintah daerahlah yang bertanggung jawab atas ekonomi kerakyatannya.

"APBD Natuna tak pernah kurang dari Rp 1 Triliun. Bahkan pernah terbesar Rp 2 Triliun. Skema apa yang cocok untuk Natuna sehingga bisa berkembang. Misalnya Kawasan Ekonomi Khusus dari sektor maritim. Paslon 01 yang menjorok kesana Selat Malaka," paparnya.(TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved