RAMADAN

Menuju Ramadan 2024, Ini Makna Imsak yang Sering Jadi Acuan saat Akan Berpuasa

Ustaz Abdul Somad mengibaratkan imsak yang sering jadi acuan orang saat akan berpuasa sebagai lampu kuning. Bukan lampu merah yang mesti berhenti

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.id/SON
ilustrasi. Imsakiyah Ramadan 

tapi pahami imsak bukan lampu merah, tapi lampu kuning, apa makna lampu kuning? kalau keadaan normal berhentilah,

Tapi kalau terlambat gaslah sekencang-kencangnya, pas bangun bunyi imsak langsung gas sekencangnya (sahur), pahami imsak dengan baik, imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning," jelasnya.

Diketahui, puasa di bulan Ramadan diperintahkan oleh Allah SWT melalui firmannya dalam Alquran.

Perintah menjalankan puasa ramadhan dapat ditemui dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 185.

Allah SWT berfirman:

Artinya:

"… Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang menyaksikan bulan Ramadan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, …."[QS. al-Baqarah (2): 185].

Dalam menjalankan ibadah ini wajib memenuhi rukun puasa yang terdiri dari dua rukun.

Dua rukun puasa tersebut ialah mengucapkan niat puasa dan menahan diri dari segala hal yang membatalkan ibadah ini sejak terbitnya fajar (waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu magrib) demi menjalankan perintah Allah SWT.

Baca juga: Cara Ganti Puasa Ramadan bagi Suami Istri yang Berhubungan Intim pada Siang Hari

Niat adalah penegasan status fardu dari puasa Ramadhan.

Selain itu, niat menunjukkan kejelasan adanya ibadah, bukan sekadar kehendak menunaikannya.

Para ulama Mazhab Syafi'i berpendapat setiap orang yang akan berpuasa disunahkan untuk melafalkan bacaan niatnya.

Oleh karena itu, membaca niat puasa ramadan penting untuk dikerjakan.

Bacaan niat puasa ini wajib diucapkan meskipun di dalam hati.

Namun, pelafalan niat puasa sangat dianjurkan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved