RAMADAN

Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadan 2024, Hukum dan Adab yang Perlu Diperhatikan

Ziarah kubur termasuk tradisi masyarakat Indonesia jelang Ramadan. Pada ziarah kubur, ada doa yang dianjurkan untuk dibaca, berikut hukum dan adabnya

Editor: Dewi Haryati
IST
RAMADAN - ILUSTRASI ziarah kubur. Inilah doa ziarah kubur jelang Ramadan dilengkapi hukum dan adabnya 

TRIBUNBATAM.id - Inilah doa ziarah kubur jelang Ramadan dilengkapi hukum dan adabnya.

Ziarah kubur termasuk tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia saat ini jelang Ramadan.

Pada ziarah kubur, anggota keluarga yang masih hidup akan mendatangi kuburan anggota keluarga atau kerabatnya yang telah meninggal dunia untuk mendoakan mereka, sekaligus menjadi pengingat kematian bagi yang masih hidup.

Pemandangan orang berziarah kubur mungkin tak lama lagi akan banyak terlihat di Indonesia.

Baca juga: Mengenal Sejarah Puasa Ramadan Beserta Keutamaannya

Sebab Ramadan 2024 tak lama lagi akan datang.

Awal Ramadan tahun ini diperkirakan akan berlangsung pada 11 atau 12 Maret 2024.

Berikut doa ziarah kubur jelang Ramadan

Doa ziarah kubur singkat

Dalam buku Pintar Doa untuk Anak karya Abu Ezza, inilah doa saat melakukan ziarah kubur.

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية

Bacaan latin:

Assalaamu'alaikum ahlad diyaari minal mu'miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas'alullaaha lanaa wa lakumul'aafiyah

Artinya:

Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya insyaallah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua. (HR Ibnu Majah)

Doa ziarah kubur panjang

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Bacaan latin:

Allahummaghfirlahu war hamhu wa 'aafihii wa'fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi' madholahu, waghsilhu bil maa'i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi.

Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.

Artinya:

Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya. (HR Muslim).

Baca juga: Dandangan Jadi Tradisi Masyarakat Kudus Sambut Bulan Ramadan, Begini Sejarahnya


Hukum ziarah kubur

Pada awal periode Islam, terdapat larangan ziarah kubur oleh Rasulullah SAW.

Larangan ini timbul karena khawatir praktik ziarah kubur bisa membawa risiko kemungkinan penyekutuan Allah, terutama mengingat dekatnya zaman itu dengan zaman jahiliyah.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin kuatnya iman umat Islam, Rasulullah mengizinkan ziarah kubur.

Keputusan ini juga didorong oleh manfaat besar dari ziarah kubur, yaitu mengingatkan akan kematian yang pasti akan datang bagi setiap individu.

Tujuannya adalah agar umat dapat mendekatkan diri kepada Allah, Sang Pengatur kehidupan dan kematian.

عن بُرَيْدَةَقَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِى زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَة. [رواه مسلم وابو داود والترمذي وابن حبان والحاكم]

Artinya:

Diriwayatkan dari Buraidah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; "Dahulu aku pernah melarang ziarah kubur, maka telah diizinkan bagi Muhammad berziarah kubur bundanya. Maka berziarahlah kubur, sebab hal itu mengingatkan akhirat". [HR. Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban dan al-Hakim]


Tata cara ziarah kubur

Sebagai seorang muslim, ada beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan ziarah kubur.

1. Berwudhu

2. Mengucap salam

3. Tidak menduduki kuburan

4. Berdoa

Adab ziarah kubur

1. Membacakan doa dan ayat-ayat Al-Qur'an untuk orang yang meninggal dunia

Baca juga: Haul Jamak Jadi Tradisi Sambut Bulan Suci Ramadan di Lingga yang Masih Tetap Lestari

2. Menjaga perilaku yang baik

3. Menghadirkan hati dengan harapan dijauhkan dari keburukan atau maksiat

4. Tidak duduk di atas kuburan atau makam

5. Mengucapkan salam Assalamu Alaika Dara Qaumi Mu’minin, Wa Inna Insya Allah Bikum Lahiqun

6. Mengucapkan salam dengan menyebut nama mayat yang dikenal

7. Mendatangi mayat yang dikenal dari arah wajahnya

8. Merenungkan keadaan orang-orang yang telah dikubur

9. Merenungkan keadaan teman atau sahabat yang sudah meninggal

10. Menghadirkan kesadaran bahwa pada waktunya akan merasakan kematian

Saat melakukan ziarah kubur, penting untuk patuh pada adab dan aturan yang berlalu.

Niat juga harus jelas. Tujuannya untuk menjauhi segala bentuk syirik atau niat yang salah, yang tidak sesuai dengan ajaran agama. (*/tribunbatam.id)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim

Baca berita Tribun Batam lainnya di Google News

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved