FEATURE

Suka Duka Kehidupan Nelayan Kelong di Bintan, 6 Bulan Hasil Tangkapan Turun Drastis

Inilah suka duka kehidupan nelayan kelong di Desa Malang Rapat Bintan. Nelayan akui saat ini hasil tangkapan mereka menurun drastis

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Ronnye Lodo Laleng
KELONG - Kelong milik Husni, seorang nelayan di pesisir Desa Malang Rapat, Kabupaten Bintan 

Jaring tersebut yang akan diturunkan untuk menangkap ikan di permukaan laut. Dulu, menurunkan dan menaikkan jaring dilakukan secara manual.

Namun sekarang sudah menggunakan mesin berbahan bakar solar.

"Lantaran sudah pakai mesin, saya tidak perlu anak buah lagi," ucapnya.

Jaring kelong ini diturunkan sekitar 10 meter. Setelah itu ditunggu beberapa saat dan diangkat ke permukaan. Target ikan yang dicari yakni jenis ikan bilis atau ikan teri.

"Tetapi apapun yang masuk diambil," katanya.

Ia turun melaut ketika bulan gelap. Sedangkan ketika bulan terang kelongnya parkir di pantai. Begitu juga dengan nelayan kelong lainnya. Setiap nelayan saling melaporkan kondisi ikan di laut.

Ia biasa berangkat melaut jam 5 sore dan kembali jam 6 pagi. Proses pencarian bilis ini memang dilakukan pada malam hari. Kelong harus memiliki lampu yang terang.

Lampu tersebutlah yang mengundang ikan berada di bawah kelong, mereka kemudian terperangkap masuk ke dalam jaring.

Setiap kelong rata-rata memiliki dua mesin. Satu mesin untuk menarik jaring, satu lagi mesin untuk menghidupkan lampu.

"Lampu ini mesinnya juga pakai solar, semakin terang lampu, semakin banyak ikan datang," katanya.

Selama melaut, jika gelombang tidak kuat Husni bisa menurunkan jaring satu kali dalam dua jam. Sedangkan kalau gelombang kuat ia menurunkan jaring sekali empat jam.

Kelong ini sampai ke tengah laut bukan dengan mesin sendiri. Tetapi harus melalui jasa boat khusus.

Boat itu tersedia di perairan Desa Malang Rapat, khusus membawa kelong ke tengah laut untuk mencari ikan.

Satu boat bisa menarik empat sampai enam kelong sekali jalan.

"Cara bayarnya dengan pemilik boat, bagi hasil, 20 persen pendapatan kita untuk boat tarik itu," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved