PEMILU 2024

Belum Ada Caleg Gagal yang Dirawat di RSUD Batam, Bagaimana dengan Saksi Partai?

Dokter Spesialis Kejiwaan RSUD Embung Fatimah Batam, dr Laila Sylvia Sari, Sp KJ sebut belum ada caleg gagal yang jalani perawatan di RSUD Batam

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Ucik Suwaibah
dr Laila Sylvia Sari saat dijumpai Tribun Batam di RSUD Embung Fatimah Batam, Jumat (23/2/2024). Ia menyebut hingga kini belum ada caleg gagal yang depresi dan menjalani perawatan di RSUD. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Gejolak Pemilu 2024 yang luar biasa tentu memberikan dampak, tak terkecuali dari sisi psikologis mereka yang menjadi peserta Pemilu 2024.

Tak jarang, karena tak kuat menanggung kekalahan lantaran tak bisa duduk di kursi anggota dewan, ada calon legislatif yang berujung depresi atau mengalami gangguan kejiwaan.

Lalu bagaimana situasi di Batam pasca Pemilu?

Dokter Spesialis Kejiwaan RSUD Embung Fatimah Batam, dr Laila Sylvia Sari, Sp KJ mengatakan, pasien khusus kejiwaan di tempatnya karena gagal menjadi bagian anggota legislatif masih nol kasus hingga saat ini.

Baca juga: Pasca Pemilu 2024, Ruang Khusus Caleg Depresi RSUD Tarempa Anambas Masih Kosong

"Alhamdulillah sejauh ini belum ada pasien masuk terkait Pemilu di Rumah Sakit Embung Fatimah," ujar dr Laila saat dijumpai di rumah sakit, Jumat (23/2/2024).

Bukan saat ini saja, dari 2019 hingga 2024, tidak ada pasien di poli jiwa yang terindikasi dari peserta pemilu maupun pendukungnya.

Adapun gangguan jiwa bisa dikategorikan ringan, sedang dan berat.

"Kalau untuk kategori ringan dan sedang seperti susah tidur, kecemasan bisa dengan rawat jalan. Untuk yang tidak bisa mengurus diri sendiri, mencelakai diri sendiri dan orang lain, itu kami kategorikan sudah berat, dan harus rawat inap," tuturnya.

Dari RSUD Embung Fatimah sendiri sebenarnya tidak memiliki ruangan khusus bagi caleg gagal yang menjalani rawat inap.

Tetapi pihak rumah sakit menyediakan kamar bagi mereka yang dikategorikan gangguan berat. Dalam hal ini, ada 10 tempat tidur yang disediakan pihak rumah sakit bagi yang menjalani rawat inap.

"Ada 10 bed. Empat bed untuk yang agitasi, atau gelisah berat hingga mengamuk, merasa gelisah berat, dan itu satu bed, 1 kamar. Sedangkan untuk enam bed pasien yang tenang. Disediakan dua kamar, 3 bed untuk masing-masing kamar," kata Laila.

Baca juga: RSUD Embung Fatimah Siagakan Dokter Spesialis, Antisipasi Gangguan Kejiwaan Pasca Pemilu

Sejauh ini ruang rawat inap untuk pasien dengan gangguan kejiwaan di RS Embung Fatimah diisi lima pasien. Dua di antaranya di ruangan khusus agitasi, dan tiga berada di kamar tenang.

"Yang kami rawat inap saat ini semuanya bukan bagian dari caleg maupun timsesnya," kata Laila.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya baru menerima satu pasien yang bertugas sebagai saksi partai terkait pemilu. Pasien itu datang dengan keluhan susah tidur.

"Ada satu orang saksi di TPS dari Batuaji, karena dua malam tidak tidur. Dan dia mengeluhkan susah tidur, karena kelelahan dan seringnya mengadakan rapat. Kalau untuk harus dapat suara berapa banyak, dia tidak mengeluhkan tentang itu," bebernya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved