BATAM TERKINI

Penjual Bunga Makam Raup Rejeki Lebih Jelang Ramadan, Bisa Bawa Pulang Rp 600 Ribu Sehari

Lapak bunga tabur ini bisa ditemui dari area pinggir jalan raya, hingga ke gerbang masuk pemakaman.

TRIBUNBATAM.id/HENING
Cornelius, penjaja bunga tabur di TPU Sei Temiang. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kebiasaan orang berziarah ke makam jelang memasuki bulan puasa, mendatangkan berkah tersendiri bagi para penjual bunga.

Di kawasan tempat pemakaman umum (TPU) Sei Temiang, Sekupang, Kota Batam, penjaja bunga tabur untuk ziarah telah membuka lapaknya dari pagi ke sore untuk menyambut rejeki dari para peziarah.

Lapak bunga tabur ini bisa ditemui dari area pinggir jalan raya, hingga ke gerbang masuk pemakaman.

Satu per satu kendaraan, baik motor maupun mobil, tampak berhenti di lapak-lapak tersebut, untuk membeli seplastik bunga tabur dan air.

"Menjelang momen Ramadan seperti ini memang penjualan lumayan meningkat. Udah mulai ramai sejak dua hari lalu, biasanya pagi-pagi peziarah paling banyak datang," ujar Penjaja Bunga Tabur di Sei Temiang, Cornelius, pada Senin (11/3/2024).

Hari kemarin, Cornelius berhasil menjual 60 kantong bunga tabur yang harganya masing-masing Rp 10 ribu per kantong.

Dengan demikian, dalam satu hari itu Cornelius bisa membawa pulang pendapatan sampai Rp 600 ribu. 

Baca juga: Bupati Karimun Aunur Rafiq Keluarkan Surat Edaran Aturan Kerja Pegawai Saat Ramadhan 2024

Baca juga: Jelang Ramadhan, Warga Tanjungpinang Ziarah Kubur di TPU Km 10 Tanjungpinang

Penjualan di momen ini jauh lebih menguntungkan dibandingkan hari biasa.

Di hari biasa, ia hanya bisa menjual paling banyak 10 kantong bunga tabur.

Harga yang ia tetapkan untuk sekantong bunga tabur di hari biasa juga lebih murah, yakni sekitar Rp 5 ribu.

"Hari ini saya jualan dari jam 6 pagi, sampe siang ini sudah terjual 40-an kantong," ujar Cornelius yang berjualan bersama temannya.

Selain menjual bunga tabur, Cornelius juga menjual bunga-bunga imitasi.

Menurutnya, bunga imitasi yang dijualnya Rp 15 ribu per tangkai ini cukup banyak peminatnya, karena tak sedikit para peziarah yang ingin mempercantik makam sanak keluarganya dengan bunga-bungaan.

Beberapa penjaja bunga lainnya juga menjual beraneka bentuk bunga imitasi.

Namun, salah satu lapak yang dijaga oleh Sembiring di lokasi yang sama, menjual bunga-bunga hidup yang utuh.

Aneka bunga yang disebutnya "bunga tangkai" ini, dijual berkisar Rp 15 ribuan per tangkai.

Bunga-bunga hidup ini ditempatkan dalam baskom-baskom berisi air yang menjaganya agar tak mudah layu.

Ada 12 jenis bunga tangkai hidup yang dijual Sembiring, beberapa di antaranya, bunga anggrek, daisy, lily, krisan, dan lainnya.

"Bunga-bunga ini laku terus, kemarin saja sampai habis. Ini saya baru datangkan lagi dari Medan," ujar Sembiring yang sudah enam tahun berjualan bunga di Sei Temiang ini.

Dari Medan, bunga-bunga itu datang setiap Kamis dan Minggu.

Tapi, di momen jelang hari raya, seperti Ramadan, Idul Fitri, Paskah, dan lain sebagainya, Sembiring menerima pengiriman bunga sampai tiga kali dalam seminggu. Dalam sekali pengiriman, ia bisa memesan 3-5 kardus bunga segar.

Sembiring mengaku, selama enam tahun berjualan bunga, keuntungan yang diperolehnya cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Tantangan yang biasa ia alami dalam berjualan bunga adalah masalah cuaca. Jika cuaca hujan, tidak banyak peziarah yang datang ke TPU, sehingga pemasukan yang didapat juga sedikit.

Selain itu, ia juga harus ekstra hati-hati menjaga agar stok bunga-bunganya tidak cepat layu.

Biasanya, bunga-bunga itu disimpan di dalam wadah berisi air. Air akan terus diganti dan ditambah, terutama di saat cuaca panas.

"Sebagai penjual bunga ini, keuntungan tak bisa diprediksi, kadang sepi, kadang ramai seperti hari ini. Kita syukuri aja," tambah Sembiring. (*)

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

 


Caption
Cornelius, penjaja bunga tabur di TPU Sei Temiang.

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved