Pilpres 2024

Sudah Tak Sejalan? Surya Paloh dan Anies Baswedan Beda Sikap pada Kemenangan Prabowo-Gibran

Pernyataan Surya Paloh kali ini tak sejalan dengan capres yang diusungnya yaitu Anies Baswedan.

Penulis: Khistian Tauqid | Editor: Khistian Tauqid
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari Partai Nasdem di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. 

TRIBUNBATAM.id - Pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran resmi memenangkan Pilpres 2024 dengan mengoleksi 96.214.691 juta suara di seluruh Indonesia.

Hal tersebut diumumkan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang menyebut Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024 satu putaran, pada Rabu (20/3/2024).

Prabowo-Gibran mengalahkan pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 01, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Viral Moment Menhan Prabowo Subianto Bercanda dengan Pekerja IKN hingga Larang Salam 02

Namun, tak disangka Ketua Umum NasDem, Surya Paloh yang mengusung Anies-Muhaimin malah memberikan ucapan selamat pada Prabowo-Gibran.

Dilansir Tribun Batam dari Kompas.com, pada Kamis (21/3/2024), Surya Paloh mengungkapkan hal tersebut.

Selain itu, Surya Paloh juga menegaskan bahwa Partai NasDem menerima hasil Pemilu 2024.

"Partai NasDem juga mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024," ujar Paloh.

"Dengan catatan berbagai kekurangan, berbagai hal-hal yang perlu kita perbaiki kita harus perbaiki. Itulah sikap NasDem," katanya.

Kendati demikian, Surya Paloh menjelaskan bahwa Partai NasDem berkomitmen untuk memperbaiki demokrasi dan proses politik di Indonesia.

Pria yang identik dengan jenggotnya tersebut beranggapan Partai NasDem adalah satu di antara pilar demokrasi yang harus menjaga otoritas ang kuat.

Hal itu juga menjadi dasar Partai NasDem dalam memutuskan untuk bergabung atau tidak ke pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023). Prabowo Subianto mengungkapkan kebanggaan terhadap performa Gibran Rakabuming Raka yang berhasil tampil dan menjawab pertanyaan secara maksimal dalam debat cawapres yang digelar di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.
Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023). Prabowo Subianto mengungkapkan kebanggaan terhadap performa Gibran Rakabuming Raka yang berhasil tampil dan menjawab pertanyaan secara maksimal dalam debat cawapres yang digelar di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam. (KPU)

Baca juga: Siapa Mahendra Siregar, Dipercaya SBY dan Jokowi, Diisukan Pengganti Sri Mulyani di Kabinet Prabowo

Terpenting bagi Surya Paloh dan Partai NasDem adalah menghasilkan pemerintahan yang solid dan kuat.

Dengan begitu bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran bukanlah prioritas Partai NasDem.

"Saya pikir bergabung dengan pemerintahan baru saya pikir bukan prioritas ya," kata Surya Paloh.

"Jadi saya pertegas, tidak merupakan prioritas untuk segera bergabung," tambahnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved